Pages

Love Gives


"Love ever
gives, forgives, outlives,
and ever stands
with open hands,
for while it lives, it gives.
For this is love's prerogative—
to give, and give,
and give."


John Oxenham

7 Maret 2010

U'r My love chap 3

------------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------

Toeng!! (bel gaje)

Bel istirahat berbunyi. Baru saja aku ingin menghampiri teman-temanku, Anak baru itu memanggilku.

“Emmm.. Hyunna.”
“Maukah kau menemaniku berkeliling sekolah?”

“Wae?” tanyaku kebingungan.

“Maukah kau menemaniku berkeliling sekolah?” dia mengulang kata-katanya.

“Oh, mmm sebentar.” Kemudian aku mendatangi teman-temanku untuk memberitahu mereka alasan kalau aku tidak dapat ke kantin bersama-sama mereka, mereka pun mengijinkanku. Lalu aku menghampiri Tae Wo yang sudah berdiri di depan pintu kelas.

“Baiklah kau mau kemana?”

“terserah kau sajalah.”

Kemudian kami mengelilingi sekolah, sampai pada tempat yang terakhir di gedung olahraga. Ada bola basket tergeletak disana, lalu dia memainkannya.

“ayo main!!” ajaknya.

“Tidak, kau sajalah.” Bukannya aku takut melawannya tapi bagaimana mungkin aku bermain dengan kakiku yang seperti ini?

“Oh ya, mungkin saja kau tidak bisa main ya?” dia terus memainkan bola itu.

“Tentu saja aku bisa.” Dia membuatku emosi saja.

“buktikan, ini!!” dia melemparkan bola itu kearahku dan aku berhasil menangkapnya.

“bagaimana ini? Kakiku?” kataku dalam hati, tapi aku tidak mau dinilai sebagai wanita yang lemah. Akhirnya aku mulai mendribble benda itu. Bagaimana mungkin? Kakiku? Sudah tidak sakit lagi!! Aku pun mulai mendribblenya sambil berlari, ternyata memang sudah tidak sakit lagi.

Aku pun bersiap-siap untuk meng-shoot bola itu, dan masuk!!

“Lumayan” katanya.

“apa lumayan? Enak saja dia bilang aku lumayan?” batinku. Aku pun berniat untuk menantangnya. Enak sekali dia bilang aku lumayan

“bagaimana denganmu?” aku melemparkan bola itu padanya.

“tentu saja aku lebih hebat darimu.”*dimana mana authornya yang hebat* Sombong sekali anak baru ini. Tak berapa lama kemudian, pertandingan one-on-one pun terjadi. Aku mengerahkan seluruh kemampuanku karena sebelumnya dia telah membuatku EMOSYI, dan juga kemarin aku tidak ikut bermain saat di apartemen, mmmm apa yah namanya? B-B Big Bang * Oh Eh Oh. Nyanyi Gara Gara Go!!* !! Oh ya Big Bang.

Toeng!!
Bel masukan berbunyi, Aku dan Tae Wo kalang kabut untuk menuju kelas karena jarak dari sini (gedung olahraga) ke kelas lumayan jauh. Kami pun berlari sekuat tenaga menuju kelas. Sesampainya dikelas, seonsaeng sedang menjelaskan. Untung saja kami diperbolehkan mengikuti pelajaran.

“ssstt, dari mana?” Tanya Yong Sha

“main basket” kataku dengan nafas terengah-engah.

------------------------------------------------GongYo-------------------------------------------------
“Buka? Ngga? Buka? Ngga?” batinku. Aku memandangi sebuah surat yang diberikan oleh seorang Sunbae yang mencegatku sewaktu kekantin bersama teman-temanku. Akhirnya aku membuka surat itu

Datanglah kehalaman belakang sekolah saat pulangan. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu. PENTING

Song Ji Hoon

“Surat dari Ji Hoon Sunbae? Buat apa? Apa yang ingin dibicarakannya?” pikirku. Aku tidak menangkap lagi apa yang guru jelaskan didepan kelas. Pikiranku melayang-layang memikirkan surat itu.

Toeng!!

Bel pertanda pulangan pun berbunyi. Teman-temanku menghampiriku.

“Ayo pulang!!” ajak Yong Sha.

“Maaf, aku ada keperluan. Kalian pulang saja duluan.” Mereka pun pergi meninggalkanku. Kemudian aku menuju halaman belakang sekolah.

@backyard

Aku melihat ada sesosok lelaki sedang duduk dibangku panjang itu. Dia menyadari kedatanganku.

“Sudah datang rupanya, duduk disini.” Katanya sambil menepuk bangku itu dan aku pun duduk disana.

“Maaf Sunbae, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?” tanyaku mengawali pembicaraan. Aku merasakan tanganku digenggam.

“Gong Yo, kau tahu? Sejak pertama kali aku melihatmu, kujatuh hati pada mu. *nah lo!! Kaya potongan lagu tuh* Maukah engkau menjadi yeoja-chinguku?”

“Oh MJ, maafkan calon menantumu ini. Prince, I’m so sorry but I love u *I just can lie. Authornya Nyanyi lagu lies* tapi aku juga menyukainya Prince.” Batinku. Sumpah!! Aku cinta kalian semua!! *gila nih Gong Yo, masih ingat aja sama Prince, dasar sedeng!!*. lalu aku menjawab.

“I’m so sorry…” aku menggantung kalimatku. *halah poto kopi lagu lies aja tuh!!*

“kenapa?” tanyanya. Genggamannya semakin erat.

“but I love u”

“jadi apa kau mau?” aku hanya mengangguk, dan dia melepaskan genggaman tangannya lalu memelukku.

“I love u more more” katanya. *halah ngarut banar kam authornya ni!!*
“kau sudah makan?” tanyanya dan melepaskan pelukan.

“belum.”

“bagaimana kalau kita makan bersama, jagi?” ajaknya, belum sempat aku menjawab dia sudah menarik tanganku. Dia membawaku ke sebuah kafe. Dan kami makan disana.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Today is beautiful day” batinku.

“jagi, mengapa kau menerimaku sebagai kekasihmu?” tanyanya.

“emmm,, karena dari dulu aku juga menyukaimu.” (sebenarnya sih bukan cuma kamu. Aku mencintai Prince, menyukaimu, dan juga menyukai……). Selesai makan, dia mengantarku pulang.

“gumawo, oppa. Annyeong!!” kataku setelah turun dari mobilnya.

“cheonmaneyo jagiiku. Annyeong!!” lalu dia melajukan mobilnya hingga tak terlihat lagi *mati aja lo!!*

@home

“Hei, dari mana kau?”

“kenapa kau terlihat senang sekali?”

“Apa yang kau lakukan?”

“Kau pulang naik apa?”

Mereka (tentu saja tanpa Hyunna. Dia sedang asik membaca buku. Tapi sepertinya, pikirannya tidak terfokus pada buku itu.) menyemburku dengan berbagai macam pertanyaan. Kemudian aku menghempaskan pantatku disofa.

“Dari halaman belakang sekolah dan kafe, pulangnya naik mobil.”

“Terus kenapa kau terlihat senang dan apa yang kau lakukan disana?”

“kalian tahu Song Ji hoon Sunbae?” aku malah balik bertanya.

“Oh, itu sunbae yang kau taksir itu ya? Terus apa hubungannya?”

“Yap!! Benar!! Hubungannya adalah….”

“apa? Tak usah berbelit-belit!!”

“Hubungannya adalah…. Kami telah berpacaran!!” *bahasanya jadi ngawur nih!!*

“Siapa?” Hyunna akhirnya ikut berbicara.

“Aku dan Ji hoon Sunbae.”

“NANYA!!!” katanya. Sialan!! Ternyata aku dikerjai olehnya. Aku pun memasang wajah cemberut.

“Sudahlah, eh, mang siapa sih Ji hoon tu?” Tanya Yong Sha

“anak XII-6.”

“Apa???” Hyunna menganga.

“kenapa memangnya?”

“kau tau? Itu kan kelas anak-anak yang susah diatur, nakal, bodoh dan juga bermasalah.” Katanya.

“Biarlah, tapi dia baik kok.” Aku tak rela jagiiku dibilang yang tidak baik olehnya.

“Sudahlah Hyunna, biarkan saja dia. Lagian kita kan untung juga.”

“Oh iya ya, Gong Yo. Kau mengerti maksud kami kan?”

“Apa sih?” tanyaku dengan tampang blO’ON.

“Traktir. Bodoh!!” wajahku yang semula biasa (o’on maksudnya) kini berubah menjadi luar biasa.

“Baiklah, tapi yang murah-murah saja ya.” Akhirnya aku pasrah saja.Mana mungkin aku bisa mengalahkan mereka. Mereka berlima, dan aku?? Huffftt malangnya nasib.

“Pizza, oke?” usul Chae Won. Apa??? Yang benar saja? Pizza itu mahal!!

“Oke” jawab mereka serempak. Tekor dah diriku ini.


@dinner time.

Kami menunggu pesanan pizza kami sambil belajar di ruang tengah. Suara ketukan pintu pun terdengar.

“Wuaaaa~ Akhirnya datang juga. Gong Yo ambil sana gih!!” Chae Won memerintahku. Hufftt enak saja dia, dia kira aku pembantunya apa? Aku pun menuju pintu dengan membawa dompetku.

Aku membuka pintu dan pengantar pizza memberiku 3 kotak pizza ukuran super besar.

“Buset, gede banget. Apa mereka ingin membuatku bangkrut?” batinku. Aku pun membayarnya dan berterima kasih pada pengantar pizza itu. Lalu aku kembali ke ruang tengah.

“WOI!! Siapa yang mesan ini semua?”

“Aku” Seong Mi menjawab dengan tampang tanpa dosanya.

“Kenapa yang besar? Kan aku bilang yang murah2 saja.”

“Biar puas. Hahahahaha. Kan kamu yang bayar.” Ini lagi si HyoRin pake ketawa kaya nenek lampir lagi.

“Sudah deh, Nih ayo makan.” Mereka menghentikan kegiatan mereka dan berebutan memakan pizza.

“mmm..nyamnyamnyam.. Guong You, buagaimana denguan buowoo swuonbae?” Chae Won berbicara sangat tidak jelas.

“Heh bodoh!! Habiskan dulu makanan dimulutmu baru ngomong.” Hyunna memarahi Chae Won.

“Ya maaf, tau kamu pintar. Gong Yo bagaimana dengan Yi Jung Sunbae? Bukankah kau juga menyukainya?”

“Ya ngga papa, aku masih menyukainya. Kau kan tau siapa saja orang yang kusuka.”

“memangnya siapa?” Tanya Yong Sha.

“Prince, Ji Hoon Sunbae, dan Yi Jung Sunbae.”

“NANYA!!!”

“wuahahahahaahhaaha” semuanya tertawa, tentu saja aku tidak karena korbannya adalah aku. Aku ingin menambah pizzaku, tapi semuanya kosong!!.

“Eh, kok habis?”

“Ya tentu saja karena dimakan, bodoh!!”

“Siapa yang paling banyak ngambilnya?” tanyaku. Semua menunjuk kearah Hyunna yang sedang asik membaca buku sambil makan pizza.

“HYUNNA!!!!” teriakku, tapi tidak ada reaksi. Aku pun mendekatinya dan merebut potongan pizza yang hendak dimasukkan kedalam mulutnya itu.

“Heh!! Apa-apaan kau?” tanyanya dengan tampang sewot sambil melepas sesuatu dikupingnya. Huh pantas saja, dia ngga nyadar kalau aku teriak tadi.

“Heh, perut gajah!! Kau kan sudah banyak makan pizzanya, jadi berikan potongan terakhir ini padaku.”

“eh, enak saja perut gajah! Perutku denganmu, juga gedean perutmu tau!!” Dia ingin mengambil kembali pizza itu. Hyunna ni, banyak makan tapi kok nda gedegede tuh perut.

“Biarin.” Aku melahap pizza itu sampai habis. Untung saja dia tidak marah. Hohohoho, tau diri juga tuh anak. Selesai berebut pizza, kami melanjutkan kegiatan kami sebelumnya. Setelah itu kami tidur.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya.
@school-breaktime

-------------------------------------------------YongSha-----------------------------------------------

Seperti biasa, kami pergi ke kantin bersama untuk mengisi perut yang pusing *???* karena pelajaran di kelas. Kami semua sedang bercanda wulaida zuhRIAna alwi *apaan nama orang kok dibawa-bawa, diamuki orangnya kena*, tapi mengapa Gong Yo hanya diam saja? Biasanya kan dia yang paling ribut sampe diplototin orang sekantin.

“Aku harus kesana!!” Tiba-tiba dia memukul meja dan marah-marah gaje. Dia pergi menuju kesebuah meja yang ditempati oleh 2 orang (cewek-cowok) yang kurasa adalah kakak kelas.

“Sunbae!! Siapa wanita ini?” Dia membentak Sunbae yang laki-laki. Dengan sekejap semua mata yang ada disitu tertuju pada mereka.

“Heh!! Apa-apaan kau!! Mengapa kau membentak kekasihku? Jagi, Siapa dia?” Sunbae yang perempuan balas membentak.

“Ngga tau, jagii. Adik kelas so’ kenal.”

“Apa-apaan kau Sunbae?!!” Gong Yo meneriakinya dan berlari kearah kami.

“AYO!!” katanya sambil menarik tanganku, yang lainnya pun mengikuti kami. Gong Yo tengah terisak. Mungkin laki-laki yang tadi itu pacarnya yang dia ceritakan kemaren. Keterlaluan sekali orang itu!!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@class

Kami sudah sampai di kelas. Gong Yo menangis sejadi-jadinya.

“Sudahlah Gong Yo, tidak ada gunanya kau menangisinya.” Kataku.

“bersabarlah Gong Yo” Seong Mi memberikan tissue padanya.

“Dasar laki-laki biadab!! *buset!!* kita harus memberinya pelajaran!!” ucap Chae Won. Lagi EMOSYI tuh anak.

“HyoRin, Hyunna, ikut aku!!” perintahnya.

-----------------------------------------------ChaeWon----------------------------------------------

@XII-6 *Ji Hoon’s Class*

Aku sudah tidak sabar ingin memaki-makinya. Aku melihat dia sedang tertawa-tawa bersama teman-temannya. Kami pun mendekati mejanya.

“Hei!! Apa yang kau lakukan pada Gong Yo?” tanyaku dengan nada tinggi, tapi tidak ada jawaban.

“Woi, jawab!!” HyoRin juga ikut bicara

“Aku tidak melakukan apa-apa” jawabnya dengan wajah tidak bersalah.

“ Jadi, kenapa tadi kau bersama wanita lain?”

“Wanita lain? Yang benar saja? Dia itu kekasihku. Hahahahaahahaha” Dia tertawa bersama teman-temannya.

“Terus maksudmu apa, meminta Gong Yo menjadi pacarmu?”

“Taruhanlah!! Oh ya, sampaikan padanya aku minta putus.”

Aku sudah tidak tahan dengan kelakuannya ini. Beruntung sekali, diatas meja terdapat segelas jus jeruk, aku pun menumpahkan ke atas kepalanya.

“Oh, SHIT!!” dia bangkit dari kursinya. Dia bersiap-siap untuk melayangkan sebuah tamparan ke wajahku, aku hanya bisa menutup mata. Beberapa detik aku menutup mataku, tetapi tidak terjadi apa-apa. Aku pun membuka kedua mataku dan melihat Hyunna tengah menahan serangan tadi.

“Sekali kau mencoba melukai teman-temanku, kau akan tau akibatnya!!” teriaknya tepat didepan wajah laki-laki biadab itu. Dan BUKK!! Sebuah tinju mendarat di wajah orang bejat itu.

“Kau!!” orang aneh itu menggeram dan mencoba utntuk membalas serangan Hyunna, tapi gagal.

BUGG!! Hyunna menendang orang sinting itu. *namanya ganti-ganti borry*

“ Ayo!!” perintahnya sambil meninggalkan kelas ini, kami pun mengikutinya.
Sekilas sebelum keluar dari sini, orang O’ON itu hanya terpaku dan tidak dapat berbuat apa-apa. MAMPUS LO!!

------------------------------------------------GongYo-------------------------------------------------
@class

Aku menangis sejadi-jadinya, sungguh sial aku hari ini. Aku terus menangis meski Yong Sha dan Seong Mi menenangkanku. Aku sungguh sangat-sangat kecewa, sedih, terpukul, dan merasa aku adalah wanita terbodoh didunia ini!! Waktu istirahat kali ini terasa lebih lama. Chae Won dan yang lainnya pergi ke kelas COWOK PALING BEJAT SEDUNIA itu. Apa yang akan mereka lakukan?

“Chae Won dan yang lainnya mau ngapain?” tanyaku masih menangis.

“Katanya sih ngasih pelajaran buat.. hhh siapa tuh namanya? Oh iya, Ji Hoon Sunbae.” Seong Mi yang menjawab

“Maksudmu?” aku tidak mengerti apa yang dia katakannya *dasar O’ON*

“Di kasih pelajaran, bodoh!! Matematika, Fisika, Kimia, dan kawan-kawannya.”
Kali ini Yong Sha yang menjawab.

“Oh.”

“hahahahahaha” kami pun tertawa bersama. Aku senang mempunyai sahabat seperti mereka. yang walaupun sering mempermainkanku tetapi mereka tetap perhatian padaku, mereka selalu ada buatku. Tak lama kemudian Chae Won, Hyo Rin, dan Hyunna memasuki kelas.

“Bagaimana?” Tanya Seong Mi

“Mission complete!!” kata Hyo Rin dengan tampang cerah *emang matahari?*

“Dia bilang apa?” Yong Sha juga bertanya.
Wajah mereka pun berubah menjadi redup.

“Wanita yang tadi itu pacarnya, dia pacaran dengan Gong Yo karena dia taruhan dengan teman-temannya, dan dia ….. mmm maaf Gong Yo, dia minta putus.” Chae Won menjelaskan.

“Sudahlah tidak apa-apa, jangan bicarakan dia lagi anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa.” Aku tidak mau mengingat-ngingat heartbreaker-ku. Biarkanlah saja dia berkembang. Mau berkembang biak kek, berkembang jadi tambah O’ON kek, berkembang menjadi professor kek, berkembang jadi pasien rumah sakit jiwa kek, I don’t care!!


Toeng!!
Bel pertanda pelajaran dimulai kembali pun berbunyi, aku sudah tidak sedih lagi dan menghentikan tangisan sia-siaku itu.

Toeng!! *lagi* (bel pulang nih)

“Ayo!!” ajak Chae Won, HyoRin,Yong Sha, dan Seong Mi.

“Hyunna?”

“Tuh!!” aku pun melihat kearah yang ditunjukkan mereka. Hyunna bergegas keluar kelas sambil membawa buku-buku tebal yang belum sempat dimasukkan kedalam tas.

“Boy Sorry, ada urusan. Bye!!” katanya sebelum lenyap dibalik pintu.

“Urusan apa?”

“Biasalah urusan orang penting. Kamu kayak ngga tau dia aja.”

“Oh, oiyaiya. Ayo!!”

------------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------

Bel pertanda pulangan telah berbunyi, Daelee sudah menampakkan dirinya didepan pintu kelas. Daelee ini adalah adik kelasku sekaligus teman seperjuangan di olimpiade nanti. Sebelum meninggalkan kelas, aku memberitahu teman-temanku terlebih dahulu kalau aku tidak bisa pulang bersama.

“Ayo!!” ajakku. Kami pun menuju ke salah satu kelas dan kami pun mempelajari apa pun yang berkaitan dengan olimpiade tersebut. Setelah selesai, kurang lebih dua jam kemudian, kami dipersilahkan pulang. Sebelum pulang, aku menyempatkan diri bermain basket digedung olahraga. Lima belas menit kemudian aku menyudahi kegiatanku itu dan ingin meninggalkan sekolah. Aku sekarang sedang berada di lapangan futsal outdoor, aku mengamati suasana sekolah yang sepi, mungkin hanya aku sendiri yang sekarang masih berada disekolah ini.Tapi dugaanku salah, aku melihat segerombolan orang membawa benda-benda berbahaya.

“Mau apa mereka?” batinku. Tiba-tiba dibalik segerombolan orang-orang itu, muncul laki-laki biadab mantan pacarnya Gong Yo.

“Hei, kau yang menghajarku pagi tadi kan?” Dia mengeluarkan senyum iblisnya. Sepertinya aku tau apa yang akan mereka lakukan. Aku pun bersiap-siap dan melemparkan tasku ketanah.

“SERAAAAANGG!!!”

----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------


Chap tiga selesai!!! ((: :D

0 komentar:

Posting Komentar


Always Smilling