-------------------------------------------U’r My Love-------------------------------------------------
-------------------------------------------TaeWo-------------------------------------------------
“Akhirnya selesai juga.” Aku keluar dari ruang kepsek setelah mengurus hal-hal yang menyangkut kepindahanku kesekolah ini. Hari ini adalah hari yang melelahkan, aku sangat letih dan menuju halaman belakang dan berbaring dibangku panjang yang ada disana, aku merenung memikirkan hari itu. Hari pertama aku masuk ke sekolah ini.
Aku masuk kekelas baruku dan memperkenalkan diriku didepan kelas. Semua mata pun tertuju padaku, tapi gadis itu tidak. Entah apa yang dipikirkannya. Selesai aku memperkenalkan diri, aku dipersilahkan memilih tempat duduk. Ada tiga bangku kosong saat itu, tapi langkahku tertuju pada bangku kosong disebelah gadis itu. Lalu semuanya gelap…..
“Astaga!! jam berapa ini? Apa aku tertidur?” Aku melihat jam tanganku, ternyata sudah jam empat. Rupanya aku tertidur disini.
Akupun meninggalkan sekolah ini. Tapi, di lapangan futsal aku melihat ada segerombolan pria dengan membawa benda-benda aneh dan seorang yeoja. Tiba-tiba firasatku jadi tidak enak. Aku mendekat ke tempat itu, dan menyaksikan sebuah pertempuran *halah, gaya banarr bahasanya*, dan yeoja itu… HYUNNA!!
Refleks saja, aku membantunya. Kami bertarung bersama. Tiba-tiba aku melihat seorang pria yang ingin menyerang Hyunna dengan sebuah benda sejenis tongkat, dari belakang, sedangkan Hyunna sendiri masih sibuk melawan pria yang ada dihadapannya. Aku pun mendorongnya agar dia tidak terkena serangan itu tapi na’as, kepalaku yang mendapat serangan itu. Kurasakan darah dari kepalaku mengalir..
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
Aku pergi mengunjungi mantan sekolahku siang ini. Entah mengapa aku berpikir ingin kesini. Aku mengamati sekolah ini, sama, tidak ada yang berubah. Kemudian aku duduk di bangku taman dan menikmati hembusan angin menerpa wajahku. Aku menutup kedua mataku, sedikit-sedikit aku mendengar suara keributan. Aku pun membuka mataku dan pergi menuju sumber suara dan aku mendapati ada sebuah pertarungan yang sedang berlangsung.
Seorang pria terkena serangan dikepalanya, dan seorang yeoja sedang melawan musuh dihadapannya. Yeoja itu.. itu adalah yeoja yang beberapa hari ini selalu kupikirkan sejak pertemuan pertama hari itu. Dia… HYUNNA!! Aku pun ikut membantunya.
“Hyunna, ada apa ini?” tanyaku sambil menghajar salah satu dari laki-laki yang kurasa bukan pada pihak Hyunna.
“O-O-oppa, kenapa bisa ada disini?”
“itu tidak penting, sebenarnya apa yang terjadi?” Kami masih menghajar orang-orang itu, laki-laki yang terkena pukulan dikepalanya itu tetap melawan orang-orang ini juga meskipun darah segar terus mengalir dikepalanya.
“nanti sajalah aku cerita. Oppa, jangan serang dia.” Katanya sambil menunjuk laki-laki yang kepalanya berdarah itu. Aku hanya mengangguk.
“Aish” Hyunna terkena sabetan pisau dilengannya. Aku pun menghajar orang yang menyerang Hyunna itu.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
Tae Wo dan TOP oppa ada disini, mereka membantuku. Tapi sayangnya, kepala TaeWo berdarah. Lenganku terkena sabetan pisau, dan TOP oppa menghajar orang yang menyerangku itu. Beberapa detik setelah TOP menghajar orang yang menyerangku itu, seorang laki-laki ingin memukul punggungnya dari belakang dengan menggunakan tongkat pemukul. Aku pun segera mencegahnya dan mendorong tubuh TOP oppa, tapi sayangnya aku yang terkena serangan itu. Aku tersungkur ketanah, dan samar-samar aku mendengar namaku dipanggil-panggil, lalu semua gelap.
-------------------------------------------Daelee-------------------------------------------------
Aku tidak percaya dengan apa yang kusaksikan ini, itu… bukankah itu Hyunna? Mengapa dia bisa ada disana? Dan sedang apa dia? Siapa mereka?
Tapi, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan aku harus segera pulang, jika tidak pasti umma akan marah besar padaku. Aku pun meninggalkan sekolah ini lewat jalan yang lain agar aku tidak dilihat mereka.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
“Hyunna, Hyunna, Hyunna!!!” panggilku tapi tidak ada reaksi. Orang-orang itu segera melarikan diri setelah melihat Hyunna tersungkur ditanah.
“Hyunna, bangun, bertahanlah.” Kata teman Hyunna.
“Hyunna, bertahanlah. Kumohon. Hyunna, Mianhae, Mianhae. Maafkan aku” Tanpa sadar aku merasakan air yang mengalir dipelupuk mataku. Aku pun menggendongnya dan membawanya kemobil untuk mengantarnya kerumah sakit.
“Mmmm.. Maaf Hyung, bolehkah aku ikut?” kata anak itu.
“I-i-iya. Ayo, cepat!” kataku. Lalu aku segera melajukan mobilku ke arah rumah sakit terdekat. Aku bertanya pada teman Hyunna itu, tentang apa yang terjadi dan dia menceritakannya. *tapi TaeWonya kada tahu kesah yg Hyunna menghantam si Ji hoon.* dan aku juga berkenalan dengannya.
@hospital
“bagaimana dok?” tanyaku kepada dokter yang menangani Hyunna.
“sepertinya tulang punggungnya ada yang retak.” Apa? Retak? Hyunna, Mianhae. Gara-gara aku kau jadi begini.
“apakah itu bisa disembuhkan dok?” tanyaku lagi
“tentu saja bisa, tulang itu akan membaik dengan sendirinya.”
“bolehkah kami masuk untuk melihat keadaannya, dok?” laki-laki yang ternyata bernama Tae Wo itu tiba-tiba muncul dengan kepala diperban.
“Oh, ya tentu saja. Tapi dimana keluarganya?”
“Biar kami hubungi nanti, dok.” Kami pun memasuki ruang dimana Hyunna dirawat. Disana aku melihat dia yang terbaring lemas, tanpa ekspresi. Hyunna, Mianhae. Gara-gara aku kau jadi begini.
“Kuharap kau akan baik-baik saja Hyunna”. Batinku. Tiba-tiba matanya bergerak dan terbangunlah dia.
“Eh, ini dirumah sakit ya? Aw..” tanyanya ketika sudah sadar dan berusaha untuk duduk.
“Ne. Hyunna, sebaiknya kau jangan banyak bergerak dulu”
“Loh oppa, TaeWo. Kok kalian ada disini? Oh ya, aku kok juga ada disini ya? Memangnya apa yang terjadi?”
“Tadi kamu pingsan. Trus aku bawa kamu kesini.”
“Hyunna, Mianhae.” Kataku. Aku sungguh merasa bersalah padanya.
“Maaf untuk apa oppa?” tanyanya
“Gara-gara ingin menyelamatkanku kau jadi seperti ini. Mianhae. Mianhae.”
“Sudahlah oppa, jangan menyalahkan dirimu. Tidak apa-apa kok. Teman-temanku mana?”
“mereka belum tau tentang hal ini.” Jawab TaeWo
“Oppa, tolong ambilkan hapeku ditas itu ya.” Katanya dengan menunjuk sebuah tas yang ada di atas meja di kamar itu.
“Gumawo” katanya saat aku menyerahkan hpnya.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
“Yeoboseo.. Eh, aku dirumah sakit nih. D-ddi..”
“kamar nomer berapa nih?” tanyaku .
“325 *wa~ angka keberuntungan tuh!! Tapi, bulan Maret tahun lalu *” jawab TaeWo.
“Oh, iya aku di kamar no. 325, cepet ya, kesini! Annyeong.” Kemudian aku menutup flap hapeku.
Setengah jam kemudian lima temanku datang kemari.
“Kamu kenapa?” Gong Yo langsung menanyaiku.
“MATI!!” jawabku.
“Eh, ada TaeWo dan oppa. Annyeong” kata Seong Mi.
“Annyeong!!” kata mereka bersamaan.
“Loh kok?” ChaeWon, HyoRIn, dan Gong Yo terbengong-bengong bersama *dasar parallel!!*
“Sudahlah, kalian ini. Dasar wong ndeso!!” Yong Sha menyadarkan mereka bertiga.
“Ta-ta-tapi kok bisa ada TOP disini?” HyoRin berbicara tanpa ekspresi.
“ Ya, bisalah.” Kata Seong Mi singkat.
“Sepertinya kalian sedang meributkan diriku ini ya? *wa~ TOP narsis*!! ”
“hehehe, iya. Oppa, perkenalkan namaku Chae Won” si Chae Won malah nyengir.
“Aku Gong Yo”
“Hyo Rin imnida”
Lalu aku merasa ngantuk dan masuk kealam mimpi.
-------------------------------------------YongSha-------------------------------------------------
“Sebenarnya kenapa Hyunna bisa sampai disini?” Tanyaku seusai acara perkenalan tadi, Hyunna sudah tidur sekarang.
“Tadi waktu pulang sekolah aku ngeliat Hyunna lagi dikerubungi sama segerombolan laki-laki, sepertinya mereka adalah anak kelas 12. Lalu mereka menyerang Hyunna dan aku pun membantunya.” Jelas TaeWo yang kurasa masih kurang jelas.
“Lalu, ada orang yang ingin memukul Seung Hyun hyung dan Hyunna menolongnya. Hyunna yang terkena serangan itu dan kami membawanya kesini.” Oh begono ceritanya. Akhirnya aku mengerti juga.
“HHH.. itu pasti laki-laki bejat itu!!” Chae Won mulai EMOSYI
“Sebenarnya ada masalah apa antara Hyunna dan mereka?” Tanya TOP. Kemudian HyoRin menceritakan semuanya.
“Kenapa Hyunna melakukan itu? Kenapa dia harus menghajar laki-laki bejat itu?” Tanya TOP setelah cerita HyoRin usai.
“Begitulah dia, mungkin dia ingin melindungi kami. Terkadang aku juga iri dengan sifatnya itu. Dia orang yang tenang, tapi dia bisa berbuat apa saja demi teman-temannya, dia… dia sangat baik, dia.. melakukan semuanya demi aku. Semua ini salahku.” Gong Yo terisak.
“Sudahlah Gong Yo, ini bukan kesalahanmu. Ini takdir.” Kata HyoRin menenangkannya.
“Ini salahku” tiba-tiba TOP mengeluarkan suaranya.
“Mianhae. Andai saja dia tidak menolongku tadi, pasti dia tidak akan terluka seperti itu.”
Lanjutnya. Kemudian kami hanya terdiam.
“Mmaaf, aku pulang dulu ya. Oh ya, kalau ada apa-apa tolong hubungi aku.” Kata TOP.
“Bagaimana menghubunginya?” tanyaku.
“Telepon saja, aku sudah menyimpan nomorku di hp Hyunna. Annyeong!!” katanya dan berlalu meninggalkan tempat ini. Tak lama kemudia TaeWo juga pulang. Tak berapa lama kemudian, Hyunna terbangun.
“Loh kok kalian ngga pulang?”
“Kita mau jagain kamu.”
“Ngga usah, aku ngga papa kok, kalian pulang aja. Besok kan sekolah.”
“Tapi kan..”
“Udah ngga papa. Oh ya, kalian udah kasih tau ortuku?”
“Belum.”
“Oh, baguslah. Lebih baik mereka tidak perlu tau. Eh, jangan bilang ya pada orang lain kalo aku ada dirumah sakit.”
“Kenapa?”
“Nanti, tambah runyam masalahnya. Sudahlah, kalian pulang saja. Besok kesini lagi ya, sekalian bawakan pakaianku.” Akhirnya kami menurut juga, kami pun pulang kerumah. Hyunna, kesian sekali dia..
--------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya.
“Kim Hyunna?” panggil seorang Seonsaeng didepan kelas sewaktu sedang mengabsen kami.
“Mana Kim Hyunna?” tanyanya sekali lagi.
“Hyunna sedang sakit, Pak. Mungkin beberapa hari ini dia tidak masuk sekolah.”
“Oh begitu, tolong sampaikan padanya kalau dua minggu lagi olimpiadenya.”
“Baik, pak”
Tidak ada keributan hari ini, berarti tidak ada seorang pun yang melihat kejadian yang menimpa Hyunna kemarin.
-------------------------------------------ChaeWon-------------------------------------------------
Pulang sekolah.
“Annyeong. Hyunna dimana ya?” kata seorang yeoja menghampiriku sewaktu sedang membereskan buku-buku yang masih berserakan di atas meja. Sepertinya dari kelas sebelah.
“Hyunna? Dia tidak masuk sekolah hari ini, mungkin juga untuk beberapa hari kedepan.”
“Kenapa?”
“Dia sakit”
“Oh. Terimakasih, annyeong!!” katanya sambil meninggalkan kelasku.
“Kenapa?” Tanya Gong Yo yang sudah berdiri disampingku tanpa kusadari.
“Nyari Hyunna.”
“Trus kamu bilang apa?” Tanya HyoRin, nih anak sejak kapan udah ada didepanku?
“dia sakit. Oh ya, tunggu sebentar.” Sesuatu didalam tasku bergetar. Oh ternyata, ada telepon masuk. Hyunna!!
“Yeoboseo? Buku? Oh iya,iya. Kami baru mau pulang, habis itu langsung datengin kamu kok. Iya, oke boss. Annyeong.” Aku mengembalikan benda itu ketasku.
“Ayo!!” aku mengajak mereka (Gong Yo, YongSha,SeongMi,dan HyoRin) untuk pulang.
“Kita pulang dulu ganti baju, terus langsung ke RS.” Kataku diperjalanan menuju lap. Parkir sekolah dan begitu sampai langsung masuk kedalam mobil.
“Hyunna ada pesan apa?” Tanya Yong Sha yang berada di bangku kemudi.
“Buku dan pakaian.”
“Gile, tuh anak. Masih aja niat belajar meski sakit.” Kata Gong Yo.
“ Dia kan ngga kaya kamu! O’ON” Song Mi langsung nyeletuk.
“Yaitu, dasar kamu O’ON” nah ini, si HyoRin ikut juga. Aku juga mau ikut.
“makanya jadi orang jangan O’ON” kataku.
“Eh, apaan sih kalian O’ON-O’ONan. Sama-sama O’ON aja kok.” Yong Sha yang dari tadi konsen dengan jalanan dihadapannya juga ikut-ikutan memojokkan GongYo sambil mata tetap tertuju kejalan.
“Terima kasih, Yong Sha kamu telah membelaku.” Kata Gong Yo dengan bahasa lebay.
“Ih, siapa juga yang bela kamu. Maksudku ku kita semua O’ON, tapi kamu yang paling O’ON”
“Hhhahahahahahaha” kami semua tertawa. Gong Yo memasang wajah pasrahnya.dan akhirnya sampai juga dirumah. Kami mengganti seragam kami, aku menyiapkan barang-barang Hyunna untuk dibawa, dan kami pun langsung melesat ke Rs.
-------------------------------------------Daelee-------------------------------------------------
“Dia sakit” kata salah satu teman Hyunna yang kutanyai. Sakit? Mungkinkah akibat dari kejadian kemarin? Seberapa parah? Siapa yang menyerang Hyunna kemarin? Semoga saja dia cepat sembuh.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
“Aku pergi dulu ya!! Annyeong!!” kataku. Satu meter lagi jarak antara aku dan pintu, GD malah teriak-teriak.
“Mau kemana?” bilang ngga ya? Ah sudahlah, bilang saja.
“Kerumah sakit”
“Ngapain?” nah ni lagi si SeungRi main nyosor aja.
“besuk orang.”
“Eh, memangnya siapa yang sakit, Hyung?” Daesung yang sedari tadi asik bercengkrama dengan komiknya itu langsung menoleh kearahku.
“Hyunna. Sudahlah aku mau kesana. Annyeong!!” kataku dan membuka pintu.
“Hyuuuungg!! Tungguuu~, aku ikut!!” kata Daesung
“Aku juga” kata GD,Taeyang,dan SeungRi bersamaan.
“Ah, sudahlah cepat, aku tunggu dimobil” kataku dan kali ini tidak ada lagi yang manggil-manggil aku. Aku pun membuka pintu rumah dan memasuki mobil. Tak lama kemudian semuanya sudah terduduk manis. Aku segera melajukan mobilku kerumah sakit.
--------------------------------------------------------------------------------------------
@Hospital
“Annyeong!!” kataku saat memasuki kamar Hyunna. Dia, dia sedang tertawa-tawa bersama TaeWo. Entah kenapa, aku merasakan perasaan lain.
“Annyeong oppa!!” jawabnya.
“Hai, Hyunna!!” sapa anak BB yang lain.
“Hai. Wah, rame-rame ya? Oh ya, oppa-oppa ini temanku namanya TaeWo.” Katanya sambil tersenyum. Indahnya senyum itu. Kemudian mereka saling berkenalan.
“Kamu sakit apa?” Tanya Taeyang.
“Ngga tau. Sakit apa ya? Kok kayaknya ngga ada yang sakit.” oh ya, dia kan belum tau dia sakit apa.
“Tulang punggungmu retak” kataku.
“Oh. Kok kayaknya ngga sakit apa-apa ya? Bisa sembuh?” tanyanya dengan tampang polos. Aku suka itu!! (Oh men, apa yang kupikirkan?)
“Bisa. Nanti bakal sembuh sendiri kok.”
“HYUNNA~~” terdengar suara dari balik pintu dan muncul beberapa yeoja dari balik pintu itu. Kemudian tiga orang dari mereka mematung untuk beberapa detik.
“SEUNGRI”
“JIYONG!!” teriak HyoRin, GongYo, dan ChaeWon bersamaan.
“APA?” yang dipanggil juga ngga kalah teriaknya.
“Permisi, maaf tolong jangan berisik.” Seorang suster memasuki kamar ini.
“Iya, sus. Maafkan teman-teman saya” kata Hyunna.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
“Annyeong!!” sapa seseorang saat memasuki kamarku. Aku sedang berbicara dengan TaeWo, dia memberitahuku bahwa dua minggu lagi olimpiade akan dilaksanakan. Untung saja sebelumnya aku sudah menelepon ChaeWon untuk membawakanku buku-buku yang bersangkutan. Oh ya, orang itu TOP oppa.
“Annyeong oppa!!” balasku
“Hai, Hyunna!!” beberapa macam suara menyapaku, dan itu… DIA!! Dia, kenapa dia mirip sekali dengan Woo Bin oppa? Kenapa? Pertanyaan itu terus menari-nari dikepalaku, tapi aku berusaha untuk menyembunyikan semuanya dengan cara bersikap biasa. Tak lama kemudian teman-temanku datang, dan alangkah terkejutnya mereka karena disini berkumpul anggota BB. Keributan-keributan pun berhasil mereka ciptakan dalam sekejap sehingga berhasil mengundang seorang suster masuk kekamarku ini hanya untuk menegur mereka. Ramai sekali disini, padahal aku sedang berada dirumah sakit. TaeWo? Dia hanya tersenyum melihat kelakuan mereka semua.
“ChaeWon, bukuku mana?” tanyaku saat teringat dengan olimpiade itu.
“Oh, ini!!” katanya sambil menyerahkan beberapa buah buku kepadaku dan ada sesuatu yang jatuh. Itu……!!! Kenapa aku bisa melupakan itu? Aish, bodohnya aku!! Apa yang harus kulakukan? Asyik-asyiknya aku memikirkan nasibku, semua mata malah tertuju pada benda itu dengan memasang wajah heran. Oh God!! Tolonglah hambamu ini.
“Hyunna, itu….?” Kata ChaeWon.
----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------
Chap empat selesai!!! ((: :D
Love Gives
"Love ever
gives, forgives, outlives,
and ever stands
with open hands,
for while it lives, it gives.
For this is love's prerogative—
to give, and give,
and give."
John Oxenham
15 Maret 2010
"U'r My love Chap 4"
Diposting oleh
Choi Hae Rin
di
14.26
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Always Smilling
0 komentar:
Posting Komentar