hari ini!!!
25 Maret 2010..
Hari bersejarah bwtq!!
aq senang bgt hari nie!!
tau knp?
krena__
karena sesuatu dan lain hal.
aq ngga mw bocorinx disini.
ngga aman!!
yg jelas hari nie aq SENANG bgt!!
mski hari nie libur, tpi aq ttp SENANG!!!
wuaa~~ pkokx aq senang!!! SENANG!!!
Love Gives
"Love ever
gives, forgives, outlives,
and ever stands
with open hands,
for while it lives, it gives.
For this is love's prerogative—
to give, and give,
and give."
John Oxenham
25 Maret 2010
Happy ^^
Diposting oleh
Choi Hae Rin
di
13.55
7
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

23 Maret 2010
U'r My Love Chap 5
-------------------------------------------U’r My Love-------------------------------------------------
-------------------------------------------GD-------------------------------------------------
“Apa itu? Foto? Siapa orang yang ada difoto itu? Mengapa mirip sekali denganku?” batinku. Aku melihat selembar foto yang terselip, terjatuh dari sebuah buku yang diberikan oleh ChaeWon kepada Hyunna.
“Hyunna, itu….?” Kata ChaeWon.
“Emmm..itu. maaf, bisakah aku hanya bicara empat mata dengan Ji Yong oppa?” katanya. Ada perlu apa dia bicara denganku? Apa ini serius? Orang-orang yang lainnya pun meninggalkan aku dan Hyunna diruang ini.
“Oppa, bukankah oppa sudah melihat foto itu?” tanyanya.
“Iya. Memangnya kenapa? Siapa orang difoto itu?” aku balik bertanya dan memperhatikan foto itu, lalu menyerahkannya kepada Hyunna.
“Dia, dia itu kakakku. Namanya Park Woo Bin, tapi sebenarnya namanya adalah Kim Jung Min. Dia yang kukira adalah kakak tiriku ternyata adalah kakak kandungku. Dia sudah ngga ada lagi, dia sudah pergi ninggalin aku. Aku, aku sangat menyayanginya, oppa. Sejak pertama ngeliat oppa, aku, aku jadi teringat lagi pada dirinya. Kalian berdua itu, terlalu mirip. Aaa,aku,aku mencintai kakakku sendiri, oppa. Sejak saat itu, aku terus mengingatnya. Padahal aku sudah berusaha untuk melupakannya.” Dia bercerita panjang lebar dan bulir bulir air mata menetes dari pelupuk matanya aku pun menyekanya.
“Sudahlah dongsaeng. Jangan terus menangisi dirinya. Dia tidak akan tenang disana jika kau begini. Anggap saja aku adalah kakakmu itu. Jadi, mulai sekarang kita adalah saudara. ”
“Baiklah, oppa. Terima kasih atas semuanya. Terima kasih karena oppa mau menjadi kakakku. Terima kasih karena oppa mau menjadikanku sebagai adik oppa. Aku akan menyayangi oppa seperti kakakku sendiri, tapi aku tidak akan mungkin mencintaimu,oppa”
“Iya, sama-sama.” Aku pun beranjak dari kursi disebelah ranjang Hyunna dan memeluknya.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
Di belakang pintu.
“Foto? Mengapa ada GD didalam foto itu berdua dengan Hyunna? Apa hubungan mereka? Dan apa yang mereka lakukan didalam?” pertanyaan itu terus menghantuiku. Tapi kenapa aku harus cemas, aku itu bukan siapa-siapanya Hyunna.
Anak-anak yang lainnya sedang bercengkrama di bangku yang ada disini entah apa yang mereka lakukan. Aku tidak menggubris perbuatan mereka, yang kupikirkan hanya satu. Aku harus tau apa yang mereka ---Hyunna & GD--- lakukan didalam. Aku pun mendekati pintu pemisah jarak antara aku dan Hyunna. Untung saja, dipintu ini ada sedikit kaca kecil, aku pun memata-matai mereka. Dan sungguh aku tak percaya dengan apa yang kulihat ini, Hyunna menangis dipelukan GD. Mengapa? Ada apa sebenarnya.? GD melepaskan pelukannya dan menuju kearah pintu ini, aku pun menjauh dari pintu ini.
“Ayo masuk!!” katanya saat membuka pintu. Kami pun kembali masuk kesana.
“Hyunna, tolong jelaskan semua ini.” Kata Chae Won.
“Baiklah. Kalian liat ini?” dia memperlihatkan foto yang terjatuh tadi.
“orang yang didalam foto ini adalah aku dan kakakku.” Lanjutnya.
“Trus? Apa orang itu adalah Ji Yong oppa?” Tanya HyoRin penasaran.
“Bukan itu adalah kakaknya Hyunna, tapi mulai dari sekarang akulah yang menjadi kakaknya” GD yang menjawab.
“mengapa bisa?”
“tentu saja bisa, karena aku dan kakaknya Hyunna, yang bernama Park Woo Bin atau lebih tepatnya Kim Jung Min memiliki kemiripan.”
“Maksudnya? Tolong kau jelaskan lebih rinci lagi” kata Gong Yo.
“Kakakku mengalami kecelakaan tiga tahun yang lalu dan semenjak melihat Ji Yong oppa yang mirip sekali dengan kakakku itu, aku menganggap dia adalah Jung Min oppa. Maka dari itu Ji Yong oppa, mengangkatku menjadi adiknya.Dan apa kalian tau? orang tuaku bilang bahwa Woo Bin itu adalah kakak tiriku. Dia sangat menyayangiku dan aku pun begitu, hingga tanpa kami sadari kami telah saling mencintai. Orang tuaku yang mengetahui itu pun tidak setuju dan memberitahukan kenyataannya bahwa Woo bin oppa itu adalah kakak kandungku yang bernama Kim Jung Min. Lalu, kami berdua pun mengubur rasa cinta kami dan menjalani hidup seperti kakak-adik normal lainnya.” Hyunna mulai menangis.
“Hingga saat kami liburan dipantai tiga tahun yang lalu, dia mengalami kecelakaan dan meninggal.” Air mata Hyunna tak dapat direm lagi, tapi GD berusaha menenangkannya dan dia mengahapus air mata Hyunna.
“Tapi, mengapa kami tidak pernah mengetahui kalau kau mempunyai kakak?” Tanya Seong Mi.
“Karena kami hidup terpisah. Saat dia masuk SMA, Dia tinggal dirumah kita yang sekarang kita tinggali dan aku masih tinggal dirumah orang tuaku. Maka dari itu, kalian tidak pernah tau kalau aku mempunyai kakak.”
“Lalu, apakah kau akan mencintai Ji Yong hyung seperti kakakmu itu?” Tanya Taeyang.
“Tentu saja tidak. Karena aku sudah jatuh cinta pada orang lain, tapi aku akan menyayanginya seperti kakakku sendiri.” Katanya. Dia? Jatuh cinta pada orang lain? Siapa? Tapi kenapa aku yang repot? Memang aku ada rasa sama dia? Apakah aku mengkin sudah jatuh cinta padanya?
-------------------------------------------ChaeWon-------------------------------------------------
Untunglah hubungan mereka hanya kakak-adik angkat. Jika lebih dari itu, hatiku pasti akan pecah berkeping-keping *memang bisa?*. Beruntung sekali Hyunna, dia mendapatkan Ji Yong sebagai kakak angkatnya.
“Hei ChaeWon, jangan melamun!! Tenang saja GD hanya kakak angkatnya Hyunna “ kata Gong Yo mengejutkanku.
“Maksudnya itu apa?” tanya GD.
“Chae Won kan… mmmm. Hey lepaskan!!” Aku membekap mulut Gong Yo yang ember itu.
“Diam bodoh, kau jangan membuatku malu!!” bisikku ditelinganya dan aku melepaskan bekapanku.
“iya, iya maaf.”
“jadi apa maksud pernyataanmu tadi?” tanya GD. Awas kau Gong Yo, Jangan sampai kau membuka aibku.
“hehehe, tak ada maksud apa-apa kok, oppa.” Yah dia malah pamer gigi.
“Eh, maaf aku pulang dulu ya. Semoga cepat sembuh. Annyeong.” Tiba-tiba TaeWo yang diam sedari tadi pamit pulang. Wah, ternyata yang lainnya sudah pada ngobrol dengan pasangan masing-masing. SeongMi-Taeyang, YongSha-Daesung, Hyunna-GD, HyoRIn-SeungRi, dan aku? Sama makhluk tidak jelas ini, Huh!! Btw, TOP mana ya? Kok ngilang gitu aja? Perasaan tadi masih ada deh.
-------------------------------------------SeongMi-------------------------------------------------
Aku sedang berbincang-bincang dengan Taeyang. Waa~ senangnya!! Banyak hal yang kami telah kami bicarakan, seperti hoby, warna kesukaan, makanan favorit, sampai-sampai kami bertukar nomor HP!!
“SeongMi, apa kau tidak lapar?” tanyanya.
“Lapar sih.”
“Makan yok!!” ajaknya.
“Di kafe Rs aja ya.” Dia pun langsung menarik tanganku dan meninggalkan ruangan ini.
“Hyunna, aku keluar dulu ya, bentar balik lagi kok” kataku sebelum menutup pintu. Dan tak lama kemudian, sampai lah kami dikafe rumah sakit ini. Gya~ makan bareng Dong Yong Bae!! Untung saja semua anak BB berpenampilan tidak biasa, sehingga tidak ada yang mengenali mereka. Kalau sampai ketahuan ada anak BB disini, bisa-bisa berabe kan. Suster-suster ganjen bakal nyubit-nyubitin pipi mereka, ada yang minta foto lha, tanda tangan lha. Sampai-sampai pasien-pasien yang pincang langsung bisa lari ngejar-ngejar anak BB, trus orang yang udah mencapai sakaratul maut (menjelang kematian) malah lengsung sehat wal ‘afiat karena dengar ada anak BB dirumah sakit. (khayalan tingkat tinggi) *sumpah!! Author ngaco!!*
“Hei, hei. Seong Mi pesan apa?“
“Oh, ah, oh * oh a oh wa oo wa~ gaji mallago jebal huhoehalgeorago. Author nyanyi-nyanyi.*. Pesan nasgor aja deh sama orange juice” wadaw!! Kok pake acara gagap segala? Bikin malu aja!!
“Ya sudah, pesan nasgor dua sama orange juice dua.” Kata Taeyang.
“Terimakasih, mohon ditunggu sebentar” kata pelayan kafe ini, dan beranjak meninggalkan kami. Selepas kepergian pelayan tadi, suasana menjadi hening. Aku pun melanjutkan fantasiku tidak jelasku.
“Kamu kok dari tadi ngelamun? Ngelamunin apa sih?” tanyanya memecah keheningan.
“hehehe. Cuman mikir aja, kalau kalian ketahuan ada dirumah sakit ini.”
“menurutmu apa jadinya?”
“hehehe. Ada deh. Ayo oppa, pesanannya udah datang.” Cepat sekali datangnya. Kami pun menikmati makanan kami. Di tengah-tengah permakanan kami *kalau lagi dijalan kan jadi perjalanan, nah kalau ini permakanan. Atau sekalian aja pemakaman?*,.
“Seong MI, kau itu lucu yah?” kata Taeyang.
“Lucu atau memalukan?” tanyaku.
“Ya lucu. Tau nggak sih, sejak pertama kali kita bertemu aku senang banget ngeliatin kamu, waktu kamu peluk aku pas main basket itu, aku ngerasa ada yang lain. Waktu kamu pulang dari apartemen aku selalu mikirin kamu. Dan saat dirumah sakit ini, aku ketemu lagi denganmu, aku sungguh sangat bahagia. Dan sekarang, kita makan berdua, alangkah senangnya diriku.” Dia berbicara panjang lebar. Aku terpana mendengar apa yang dikatakannya. Oh God!! Mungkinkah?
-------------------------------------------Taeyang-------------------------------------------------
Apa yang baru kukatakan? Ah, aku lupa!! Andai saja aku bisa menarik perkataanku tadi, tapi sudah tidak mungkin. Kata-kata tadi mengalir begitu saja dari mulutku, bagaimana kalau dia tidak mengerti dengan pernyataan cinta yang kuungkapkan secara tidak langsung itu? Bagaimana kalau dia tidak tau jika aku menyukainya? Bagaimana kalau dia mengerti maksud perkataanku tadi, tapi dia tidak membalas perasaanku padanya? Aaa~~ pusiiing!!
“Seong Mi, The love I'm feeling..Is just simply amazing…Need you in my life… Don't throw this away *Big Bang – Mad About U*”. Tiba-tiba kalimat itu meluncur begitu saja tanpa bisa kurem. Ah, ada apa dengan diriku ini? Apa tidak terlalu cepat untuk mengungkapkannya? Aku pun melanjutkan
“Seong Mi… Apakah kau mau menjadi yeoja chinguku?” dia tersentak dan hening sesaat kemudian dia mengangguk.
“SeongMi, saranghae.” Ucapku. Sungguh aku tak dapat menyembunyikan kebahagiaan yang baru kurasakan ini.
“Aku juga oppa, saranghae. Ayo oppa kita makan.” kami pun melanjutkan acara makan kami. Setelah selesai kami kembali ke ruangan Hyunna.
“Haloooo~ semua!!” teriakku.
“Heh, kenapa kamu hyung? Kok jadi aneh gitu? Kayaknya lagi senang nih” SeungRi langsung menyemburku dengan pertanyaan. Dia benar, aku sangat senang.
“SeongMi, tanganmu kenapa?” tanya HyoRin dengan pandangan tidak biasa. Sesaat kemudian semua mata tertuju kearah kami dengan tatapan sinis.
“Eh ini. *berbisik* Bagaimana ini, oppa?” Tanyanya. Aku baru menyadari ternyata dari tadi aku menggandeng tangannya.
“Pengumuman, Aku dan SeongMi sekarang telah menjadi sepasang kekasih.” Kataku sambil mengangkat tangan kami tinggi-tinggi.
“Waa~ Selamat!!”
“Waa~ teraktiran!!”
“Horeee!!!”
“Yes, makan-makan” berbagai respon kami terima dari mereka.
“Oke, oke gampang. Bisa diatur.” Kata SeongMi.
“sejak kapan?”
“MMM… sejak beberapa menit yang lalu. Oh ya, TOP hyung mana ya?” kataku. Sungguh aku tak melihatnya sejak mendengar pengakuan dari Hyunna dan GD kalau mereka telah menjadi saudara.
-------------------------------------------POV end-------------------------------------------------
Sementara itu di sebuah taman yang terletak tidak jauh dari parkiran rumah sakit, seorang namja tengah duduk sendirian dibawah pohon yang rindang. Namja itu terlihat sangat depresi dan banyak yang dipikirkan.
“Hyunna dan GD adalah saudara?” pertanyaan sekaligus pernyataan itu terus menari-nari diatas kepalanya. “Dia pernah mempunyai kakak laki-laki yang mirip dengan GD dan dia mencintai kakaknya itu sendiri? Bagaimana jika dia bisa jatuh cinta dengan GD? Tapi, Hyunna sudah bilang bahwa dia telah mencintai orang lain. Tapi, siapa orang lain itu?” beribu-ribu pertanyaan dan pernyataan terus bermunculan saat dia mengingat kejadian tadi. Memang sulit dipercaya mengapa Hyunna dan GD bisa menjadi saudara. Tapi pikirannya beralih dari masalah persaudaraan mereka menjadi sebuah pertanyaan. “Siapa orang yang dicintai Hyunna?”
“Siapa orang yang Hyunna cintai? Aku harus mencari taunya!” Dia bertekad untuk mencari tau siapa orang itu. Dan dia beranjak dari tempat duduknya itu tapi kemudian duduk kembali.
“Mengapa aku yang sibuk? Oh ya, aku penasaran sekali!! Tapi kenapa aku harus penasaran? Sebenarnya apa yang kurasakan pada seorang yeoja yang baru beberapa hari ini kutemui itu? Yang selama ini terus mengusik pikiranku sejak hari itu? Apakah aku menyukainya? Tentu saja tidak!! Lalu, apa aku mencintainya? Ya, kurasa aku mencintainya. Tidak,tidak aku tidak merasa mencintainya, namun aku MEMANG mencintainya.” Batinnya. Kemudian dia beranjak meninggalkan tempat itu dan kembali ke ruang tempat Hyunna dirawat.
Ternyata seorang Kim Hyunna mampu membuat seorang Choi Seung Hyun jatuh cinta hanya dalam beberapa hari. Sungguh cinta yang begitu cepat bersemi.
-------------------------------------------YongSha-------------------------------------------------
“Annyeong haseyo~” terdengar sebuah suara yang berasal dari seseorang bersamaan dengan terbukanya pintu.
“Seung Hyun hyung!! Dari mana saja kau?” tanya Daesung yang duduk disampingku. Oh ya, sejak pengakuan Hyunna dan GD, pengumuman SeongMi dan Taeyang, sampai sekarang bahkan sejak Hyunna hanya bicara empat mata dengan GD, aku banyak ngobrol dengan Daesung. Banyak yang kami bicarakan dan kami juga bertukar nomor handphone.
“habis jalan-jalan. Kenapa ada berita baru?”
“Tentu saja!! Kau sih hyung, kelayapan terus!!” Seungri yang menjawab.
“Memangnya apa?”
“Taeyang hyung dan SeongMi telah menjadi sepasang kekasih, dan ada satu lagi…”
“Selamat!!” katanya mendatangi Taeyang dan Seong Mi. “Lalu apa berita selanjutnya?” lanjutnya.
“Hyunna 2 hari lagi diperbolehkan meninggalkan rumah sakit ini.” Hah? Masa? Syukurlah. Tapi kok aku ngga tau ya?
“Hah! masa? Kok aku ngga tau?” Seolah-olah Daesung yang menyuarakan pertanyaanku itu. Tapi, Daesung juga ngga tau? Berarti bukan cuman aku yang budeg kalo hanya aku yang tidak tahu menahu dengan informasi itu.
“Loh!! Masa ngga tau? Tadi kan dokter yang merawat Hyunna masuk untuk memeriksa keadaannya dan memberi informasi itu.” Aaaa ah!! Masa sih? Masa dokternya ngga keliatan?
“Kamu kali keasikan ngobrol sama YongSha, Masa dokter yang gede aja kamu ngga liat?” kali ini Taeyang yang menjawab.
“Masa sih? Aku juga ngga tau tuh” kataku akhirnya.
“Berarti kamu sama Daesung oppa parallel!!” HyoRin langsung nyambar seenaknya.
-----------------------------------------------------------------------------
@ night
Kami sudah sampai dirumah sekarang. Kami makan malam kemudian menjalankan rutinitas kami yang biasanya. Yap!!! Benar!! Belajar!! Hahahaha. *mang apa yang lucu?* tapi semua terasa sepi sejak Hyunna dirumah sakit. Sekolah juga terasa sepi. Loh kok? Disekolah ada Hyunna maupun ngga juga sepi, dia kan makhluk pendiam dan tidak banyak omong kecuali sama orang-orang tertentu pasti tu anak kelewat gilanya. Tapi kan, kurang aja kalo ngga ada dia. Dia kan temenku yang paling dekat sama aku dan kami selalu menggila bersama dan oh ya, kata favorit kami “do it!!”.
Drtdrdtrdtdrtdrt. Tiba-tiba hp disamping bukuku bergetar. Sebuah SMS masuk.
From : Daesung oppa.
Hai YongSha! Sedang apa?
Aku pun cepat-cepat ingin membalasnya. Dari sudut mataku aku melihat mereka semua---ChaeWon,SeongMi, Gong Yo dan HyoRIn---menatapku dengan tatapan yang aneh.
“Dari siapa?” tanya GongYo.
“Ada deh, mau tau aja.”
“Daesung oppa, kan?”SeongMi menebak dan tepat sasaran.
“Hehehehe.” Aku cuman bisa nyengir dan membalas SMS tadi.
To : Daesung oppa.
Lagi belajar aja sama teman-teman, oppa?
Yap!! Udah!! dengan sekali tekan tombol bertuliskan OK maka pesan itu akan terkirim, tapi belum sempat aku menekannya hp yang ada digenggamanku langsung enyah tak bersisa.
“Lagi belajar aja sama teman-teman, oppa? Untuk Daesung oppa” ChaeWon membacakan pesan yang akan kukirimkan itu dengan keras.
“Cihiyy, cihiy. Cuwiwit. Cuwiwiwit!!” mereka menyorakiku, sepertinya wajahku sudah bisa mengalanhkan kepiting rebus sekarang!! Aku pun merampas hpku yang dipegang oleh ChaeWon.
“Apaan sih!!” kataku kesal.
“Ah, sudahlah kalian ini!! Cepat lanjutkan pr kalian kemudian cepat tidur!!” kata HyoRin bijaksana. Tumben..
“Baby jebal geuui soneul japjima…Cuz you should be my Lady…oraen sigan gidaryeo on nal dorabwajwo..noraega ullimyeon ije neoneun..geuwa pyeongsaengeul hamkkehajyo” suara Taeyang oppa terdengar dengan membawakan lagu wedding dress. Setelah pertemuan kami dengan anggota Big Bang, SeongMi langsung bersemangat memperlihakan kami---Aku dan Hyunna--- hal-hal yang bersangkutan dengan Big Bang. Dan sekarang aku sering mendengarkan lagu-lagu mereka dan melihat video mereka. Pertama kali mendengar lagu mereka, aku merasakan sebuah suara yang sangat menenangkan jiwa. Dan itu adalah suara Daesung oppa!!
Seong Mi menjawab teleponnya dan berusaha menjauh dari kami.
-------------------------------------------SeongMi-------------------------------------------------
“Yeoboseyo” kataku setelah membuka flap ponselku.
“Haloo!! Jagiiku. Lagi apa?” terdengar suara Taeyang diseberang sana.
“Lagi belajar sama teman-teman.”
“Ganggu ya?”
“Ng,ng, nggak kok oppa.”
“Kau udah makan?”
“Udah kok. Oppa?”
“Sama. “
“Oppa, kenapa nelpon?”
“Kangen. Hehehe”
“Oppa. Ada –ada aja deh.”
“Kenapa? Emangnya kamu gak kangen ya sama aku?”
“Ya kangenlah.”
“hehheehe.. udah dulu ya, jagii. Aku ada urusan. Saranghaeyo!!”
“Saranghaeyo” dan percakan ditelpon pun berakhir. Baru beberapa jam ngga ketemu aja udah kangen. Beruntung sekali diriku ini, bisa menjadi pacarmu, oppa.
“Ckckckckck. Yang udah punya pacar. PBJ jangan lupa” Gong Yo mengodaku.
“Iya, nantilah, gampang, bisa diatur.”
“Eh, udahan yok.” Kata ChaeWon dan menandakan bahwa kegiatan kami telah berakhir.
-------------------------------------------POV end-------------------------------------------------
2 days later
TOENG!! Bel pertanda kegiatan belajar mengajar pun berbunyi.
Siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Termasuk juga lima yeoja yang aneh-aneh ini. Mereka berjalan menuju keparkiran tempat mobil mereka biasanya bertengger disitu.
“YongSha, kau saja yang nyetir. Aku lagi capek. Nih.” Ucap Gong Yo sambil menyerahkan kunci mobil. Dan yeoja-yeoja yang lainnya langsung lompat mauk kemobil.
YongSha dan GongYo ibarat supir bagi mereka, karena mereka selalu bergantian menyetir mobil setiap harinya. ChaeWon kerjanya masak, SeongMi dan HyoRin bersih-bersih rumah, dan Hyunna? Hyunna juga bisa menyetir mobil, tapi kalau Hyunna yang pegang kendali, bisa-bisa copot semua jantung mereka karena kegilaan Hyunna yang sering melajukan mobil lebih dari 80km/jam. Dan mereka semua sudah kapok dengan mempercayai Hyunna sebagai sopir mereka karena dapat mengganggu keselamatan hidup mereka.
Yong Sha melajukan mobil kearah rumah sakit dengan kecepatan standar tapi tiba-tiba___
“HUWAAAA!!!!!” teriak mereka berlima..
----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------
Chap lima selesai!!! ((: :D
-------------------------------------------GD-------------------------------------------------
“Apa itu? Foto? Siapa orang yang ada difoto itu? Mengapa mirip sekali denganku?” batinku. Aku melihat selembar foto yang terselip, terjatuh dari sebuah buku yang diberikan oleh ChaeWon kepada Hyunna.
“Hyunna, itu….?” Kata ChaeWon.
“Emmm..itu. maaf, bisakah aku hanya bicara empat mata dengan Ji Yong oppa?” katanya. Ada perlu apa dia bicara denganku? Apa ini serius? Orang-orang yang lainnya pun meninggalkan aku dan Hyunna diruang ini.
“Oppa, bukankah oppa sudah melihat foto itu?” tanyanya.
“Iya. Memangnya kenapa? Siapa orang difoto itu?” aku balik bertanya dan memperhatikan foto itu, lalu menyerahkannya kepada Hyunna.
“Dia, dia itu kakakku. Namanya Park Woo Bin, tapi sebenarnya namanya adalah Kim Jung Min. Dia yang kukira adalah kakak tiriku ternyata adalah kakak kandungku. Dia sudah ngga ada lagi, dia sudah pergi ninggalin aku. Aku, aku sangat menyayanginya, oppa. Sejak pertama ngeliat oppa, aku, aku jadi teringat lagi pada dirinya. Kalian berdua itu, terlalu mirip. Aaa,aku,aku mencintai kakakku sendiri, oppa. Sejak saat itu, aku terus mengingatnya. Padahal aku sudah berusaha untuk melupakannya.” Dia bercerita panjang lebar dan bulir bulir air mata menetes dari pelupuk matanya aku pun menyekanya.
“Sudahlah dongsaeng. Jangan terus menangisi dirinya. Dia tidak akan tenang disana jika kau begini. Anggap saja aku adalah kakakmu itu. Jadi, mulai sekarang kita adalah saudara. ”
“Baiklah, oppa. Terima kasih atas semuanya. Terima kasih karena oppa mau menjadi kakakku. Terima kasih karena oppa mau menjadikanku sebagai adik oppa. Aku akan menyayangi oppa seperti kakakku sendiri, tapi aku tidak akan mungkin mencintaimu,oppa”
“Iya, sama-sama.” Aku pun beranjak dari kursi disebelah ranjang Hyunna dan memeluknya.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
Di belakang pintu.
“Foto? Mengapa ada GD didalam foto itu berdua dengan Hyunna? Apa hubungan mereka? Dan apa yang mereka lakukan didalam?” pertanyaan itu terus menghantuiku. Tapi kenapa aku harus cemas, aku itu bukan siapa-siapanya Hyunna.
Anak-anak yang lainnya sedang bercengkrama di bangku yang ada disini entah apa yang mereka lakukan. Aku tidak menggubris perbuatan mereka, yang kupikirkan hanya satu. Aku harus tau apa yang mereka ---Hyunna & GD--- lakukan didalam. Aku pun mendekati pintu pemisah jarak antara aku dan Hyunna. Untung saja, dipintu ini ada sedikit kaca kecil, aku pun memata-matai mereka. Dan sungguh aku tak percaya dengan apa yang kulihat ini, Hyunna menangis dipelukan GD. Mengapa? Ada apa sebenarnya.? GD melepaskan pelukannya dan menuju kearah pintu ini, aku pun menjauh dari pintu ini.
“Ayo masuk!!” katanya saat membuka pintu. Kami pun kembali masuk kesana.
“Hyunna, tolong jelaskan semua ini.” Kata Chae Won.
“Baiklah. Kalian liat ini?” dia memperlihatkan foto yang terjatuh tadi.
“orang yang didalam foto ini adalah aku dan kakakku.” Lanjutnya.
“Trus? Apa orang itu adalah Ji Yong oppa?” Tanya HyoRin penasaran.
“Bukan itu adalah kakaknya Hyunna, tapi mulai dari sekarang akulah yang menjadi kakaknya” GD yang menjawab.
“mengapa bisa?”
“tentu saja bisa, karena aku dan kakaknya Hyunna, yang bernama Park Woo Bin atau lebih tepatnya Kim Jung Min memiliki kemiripan.”
“Maksudnya? Tolong kau jelaskan lebih rinci lagi” kata Gong Yo.
“Kakakku mengalami kecelakaan tiga tahun yang lalu dan semenjak melihat Ji Yong oppa yang mirip sekali dengan kakakku itu, aku menganggap dia adalah Jung Min oppa. Maka dari itu Ji Yong oppa, mengangkatku menjadi adiknya.Dan apa kalian tau? orang tuaku bilang bahwa Woo Bin itu adalah kakak tiriku. Dia sangat menyayangiku dan aku pun begitu, hingga tanpa kami sadari kami telah saling mencintai. Orang tuaku yang mengetahui itu pun tidak setuju dan memberitahukan kenyataannya bahwa Woo bin oppa itu adalah kakak kandungku yang bernama Kim Jung Min. Lalu, kami berdua pun mengubur rasa cinta kami dan menjalani hidup seperti kakak-adik normal lainnya.” Hyunna mulai menangis.
“Hingga saat kami liburan dipantai tiga tahun yang lalu, dia mengalami kecelakaan dan meninggal.” Air mata Hyunna tak dapat direm lagi, tapi GD berusaha menenangkannya dan dia mengahapus air mata Hyunna.
“Tapi, mengapa kami tidak pernah mengetahui kalau kau mempunyai kakak?” Tanya Seong Mi.
“Karena kami hidup terpisah. Saat dia masuk SMA, Dia tinggal dirumah kita yang sekarang kita tinggali dan aku masih tinggal dirumah orang tuaku. Maka dari itu, kalian tidak pernah tau kalau aku mempunyai kakak.”
“Lalu, apakah kau akan mencintai Ji Yong hyung seperti kakakmu itu?” Tanya Taeyang.
“Tentu saja tidak. Karena aku sudah jatuh cinta pada orang lain, tapi aku akan menyayanginya seperti kakakku sendiri.” Katanya. Dia? Jatuh cinta pada orang lain? Siapa? Tapi kenapa aku yang repot? Memang aku ada rasa sama dia? Apakah aku mengkin sudah jatuh cinta padanya?
-------------------------------------------ChaeWon-------------------------------------------------
Untunglah hubungan mereka hanya kakak-adik angkat. Jika lebih dari itu, hatiku pasti akan pecah berkeping-keping *memang bisa?*. Beruntung sekali Hyunna, dia mendapatkan Ji Yong sebagai kakak angkatnya.
“Hei ChaeWon, jangan melamun!! Tenang saja GD hanya kakak angkatnya Hyunna “ kata Gong Yo mengejutkanku.
“Maksudnya itu apa?” tanya GD.
“Chae Won kan… mmmm. Hey lepaskan!!” Aku membekap mulut Gong Yo yang ember itu.
“Diam bodoh, kau jangan membuatku malu!!” bisikku ditelinganya dan aku melepaskan bekapanku.
“iya, iya maaf.”
“jadi apa maksud pernyataanmu tadi?” tanya GD. Awas kau Gong Yo, Jangan sampai kau membuka aibku.
“hehehe, tak ada maksud apa-apa kok, oppa.” Yah dia malah pamer gigi.
“Eh, maaf aku pulang dulu ya. Semoga cepat sembuh. Annyeong.” Tiba-tiba TaeWo yang diam sedari tadi pamit pulang. Wah, ternyata yang lainnya sudah pada ngobrol dengan pasangan masing-masing. SeongMi-Taeyang, YongSha-Daesung, Hyunna-GD, HyoRIn-SeungRi, dan aku? Sama makhluk tidak jelas ini, Huh!! Btw, TOP mana ya? Kok ngilang gitu aja? Perasaan tadi masih ada deh.
-------------------------------------------SeongMi-------------------------------------------------
Aku sedang berbincang-bincang dengan Taeyang. Waa~ senangnya!! Banyak hal yang kami telah kami bicarakan, seperti hoby, warna kesukaan, makanan favorit, sampai-sampai kami bertukar nomor HP!!
“SeongMi, apa kau tidak lapar?” tanyanya.
“Lapar sih.”
“Makan yok!!” ajaknya.
“Di kafe Rs aja ya.” Dia pun langsung menarik tanganku dan meninggalkan ruangan ini.
“Hyunna, aku keluar dulu ya, bentar balik lagi kok” kataku sebelum menutup pintu. Dan tak lama kemudian, sampai lah kami dikafe rumah sakit ini. Gya~ makan bareng Dong Yong Bae!! Untung saja semua anak BB berpenampilan tidak biasa, sehingga tidak ada yang mengenali mereka. Kalau sampai ketahuan ada anak BB disini, bisa-bisa berabe kan. Suster-suster ganjen bakal nyubit-nyubitin pipi mereka, ada yang minta foto lha, tanda tangan lha. Sampai-sampai pasien-pasien yang pincang langsung bisa lari ngejar-ngejar anak BB, trus orang yang udah mencapai sakaratul maut (menjelang kematian) malah lengsung sehat wal ‘afiat karena dengar ada anak BB dirumah sakit. (khayalan tingkat tinggi) *sumpah!! Author ngaco!!*
“Hei, hei. Seong Mi pesan apa?“
“Oh, ah, oh * oh a oh wa oo wa~ gaji mallago jebal huhoehalgeorago. Author nyanyi-nyanyi.*. Pesan nasgor aja deh sama orange juice” wadaw!! Kok pake acara gagap segala? Bikin malu aja!!
“Ya sudah, pesan nasgor dua sama orange juice dua.” Kata Taeyang.
“Terimakasih, mohon ditunggu sebentar” kata pelayan kafe ini, dan beranjak meninggalkan kami. Selepas kepergian pelayan tadi, suasana menjadi hening. Aku pun melanjutkan fantasiku tidak jelasku.
“Kamu kok dari tadi ngelamun? Ngelamunin apa sih?” tanyanya memecah keheningan.
“hehehe. Cuman mikir aja, kalau kalian ketahuan ada dirumah sakit ini.”
“menurutmu apa jadinya?”
“hehehe. Ada deh. Ayo oppa, pesanannya udah datang.” Cepat sekali datangnya. Kami pun menikmati makanan kami. Di tengah-tengah permakanan kami *kalau lagi dijalan kan jadi perjalanan, nah kalau ini permakanan. Atau sekalian aja pemakaman?*,.
“Seong MI, kau itu lucu yah?” kata Taeyang.
“Lucu atau memalukan?” tanyaku.
“Ya lucu. Tau nggak sih, sejak pertama kali kita bertemu aku senang banget ngeliatin kamu, waktu kamu peluk aku pas main basket itu, aku ngerasa ada yang lain. Waktu kamu pulang dari apartemen aku selalu mikirin kamu. Dan saat dirumah sakit ini, aku ketemu lagi denganmu, aku sungguh sangat bahagia. Dan sekarang, kita makan berdua, alangkah senangnya diriku.” Dia berbicara panjang lebar. Aku terpana mendengar apa yang dikatakannya. Oh God!! Mungkinkah?
-------------------------------------------Taeyang-------------------------------------------------
Apa yang baru kukatakan? Ah, aku lupa!! Andai saja aku bisa menarik perkataanku tadi, tapi sudah tidak mungkin. Kata-kata tadi mengalir begitu saja dari mulutku, bagaimana kalau dia tidak mengerti dengan pernyataan cinta yang kuungkapkan secara tidak langsung itu? Bagaimana kalau dia tidak tau jika aku menyukainya? Bagaimana kalau dia mengerti maksud perkataanku tadi, tapi dia tidak membalas perasaanku padanya? Aaa~~ pusiiing!!
“Seong Mi, The love I'm feeling..Is just simply amazing…Need you in my life… Don't throw this away *Big Bang – Mad About U*”. Tiba-tiba kalimat itu meluncur begitu saja tanpa bisa kurem. Ah, ada apa dengan diriku ini? Apa tidak terlalu cepat untuk mengungkapkannya? Aku pun melanjutkan
“Seong Mi… Apakah kau mau menjadi yeoja chinguku?” dia tersentak dan hening sesaat kemudian dia mengangguk.
“SeongMi, saranghae.” Ucapku. Sungguh aku tak dapat menyembunyikan kebahagiaan yang baru kurasakan ini.
“Aku juga oppa, saranghae. Ayo oppa kita makan.” kami pun melanjutkan acara makan kami. Setelah selesai kami kembali ke ruangan Hyunna.
“Haloooo~ semua!!” teriakku.
“Heh, kenapa kamu hyung? Kok jadi aneh gitu? Kayaknya lagi senang nih” SeungRi langsung menyemburku dengan pertanyaan. Dia benar, aku sangat senang.
“SeongMi, tanganmu kenapa?” tanya HyoRin dengan pandangan tidak biasa. Sesaat kemudian semua mata tertuju kearah kami dengan tatapan sinis.
“Eh ini. *berbisik* Bagaimana ini, oppa?” Tanyanya. Aku baru menyadari ternyata dari tadi aku menggandeng tangannya.
“Pengumuman, Aku dan SeongMi sekarang telah menjadi sepasang kekasih.” Kataku sambil mengangkat tangan kami tinggi-tinggi.
“Waa~ Selamat!!”
“Waa~ teraktiran!!”
“Horeee!!!”
“Yes, makan-makan” berbagai respon kami terima dari mereka.
“Oke, oke gampang. Bisa diatur.” Kata SeongMi.
“sejak kapan?”
“MMM… sejak beberapa menit yang lalu. Oh ya, TOP hyung mana ya?” kataku. Sungguh aku tak melihatnya sejak mendengar pengakuan dari Hyunna dan GD kalau mereka telah menjadi saudara.
-------------------------------------------POV end-------------------------------------------------
Sementara itu di sebuah taman yang terletak tidak jauh dari parkiran rumah sakit, seorang namja tengah duduk sendirian dibawah pohon yang rindang. Namja itu terlihat sangat depresi dan banyak yang dipikirkan.
“Hyunna dan GD adalah saudara?” pertanyaan sekaligus pernyataan itu terus menari-nari diatas kepalanya. “Dia pernah mempunyai kakak laki-laki yang mirip dengan GD dan dia mencintai kakaknya itu sendiri? Bagaimana jika dia bisa jatuh cinta dengan GD? Tapi, Hyunna sudah bilang bahwa dia telah mencintai orang lain. Tapi, siapa orang lain itu?” beribu-ribu pertanyaan dan pernyataan terus bermunculan saat dia mengingat kejadian tadi. Memang sulit dipercaya mengapa Hyunna dan GD bisa menjadi saudara. Tapi pikirannya beralih dari masalah persaudaraan mereka menjadi sebuah pertanyaan. “Siapa orang yang dicintai Hyunna?”
“Siapa orang yang Hyunna cintai? Aku harus mencari taunya!” Dia bertekad untuk mencari tau siapa orang itu. Dan dia beranjak dari tempat duduknya itu tapi kemudian duduk kembali.
“Mengapa aku yang sibuk? Oh ya, aku penasaran sekali!! Tapi kenapa aku harus penasaran? Sebenarnya apa yang kurasakan pada seorang yeoja yang baru beberapa hari ini kutemui itu? Yang selama ini terus mengusik pikiranku sejak hari itu? Apakah aku menyukainya? Tentu saja tidak!! Lalu, apa aku mencintainya? Ya, kurasa aku mencintainya. Tidak,tidak aku tidak merasa mencintainya, namun aku MEMANG mencintainya.” Batinnya. Kemudian dia beranjak meninggalkan tempat itu dan kembali ke ruang tempat Hyunna dirawat.
Ternyata seorang Kim Hyunna mampu membuat seorang Choi Seung Hyun jatuh cinta hanya dalam beberapa hari. Sungguh cinta yang begitu cepat bersemi.
-------------------------------------------YongSha-------------------------------------------------
“Annyeong haseyo~” terdengar sebuah suara yang berasal dari seseorang bersamaan dengan terbukanya pintu.
“Seung Hyun hyung!! Dari mana saja kau?” tanya Daesung yang duduk disampingku. Oh ya, sejak pengakuan Hyunna dan GD, pengumuman SeongMi dan Taeyang, sampai sekarang bahkan sejak Hyunna hanya bicara empat mata dengan GD, aku banyak ngobrol dengan Daesung. Banyak yang kami bicarakan dan kami juga bertukar nomor handphone.
“habis jalan-jalan. Kenapa ada berita baru?”
“Tentu saja!! Kau sih hyung, kelayapan terus!!” Seungri yang menjawab.
“Memangnya apa?”
“Taeyang hyung dan SeongMi telah menjadi sepasang kekasih, dan ada satu lagi…”
“Selamat!!” katanya mendatangi Taeyang dan Seong Mi. “Lalu apa berita selanjutnya?” lanjutnya.
“Hyunna 2 hari lagi diperbolehkan meninggalkan rumah sakit ini.” Hah? Masa? Syukurlah. Tapi kok aku ngga tau ya?
“Hah! masa? Kok aku ngga tau?” Seolah-olah Daesung yang menyuarakan pertanyaanku itu. Tapi, Daesung juga ngga tau? Berarti bukan cuman aku yang budeg kalo hanya aku yang tidak tahu menahu dengan informasi itu.
“Loh!! Masa ngga tau? Tadi kan dokter yang merawat Hyunna masuk untuk memeriksa keadaannya dan memberi informasi itu.” Aaaa ah!! Masa sih? Masa dokternya ngga keliatan?
“Kamu kali keasikan ngobrol sama YongSha, Masa dokter yang gede aja kamu ngga liat?” kali ini Taeyang yang menjawab.
“Masa sih? Aku juga ngga tau tuh” kataku akhirnya.
“Berarti kamu sama Daesung oppa parallel!!” HyoRin langsung nyambar seenaknya.
-----------------------------------------------------------------------------
@ night
Kami sudah sampai dirumah sekarang. Kami makan malam kemudian menjalankan rutinitas kami yang biasanya. Yap!!! Benar!! Belajar!! Hahahaha. *mang apa yang lucu?* tapi semua terasa sepi sejak Hyunna dirumah sakit. Sekolah juga terasa sepi. Loh kok? Disekolah ada Hyunna maupun ngga juga sepi, dia kan makhluk pendiam dan tidak banyak omong kecuali sama orang-orang tertentu pasti tu anak kelewat gilanya. Tapi kan, kurang aja kalo ngga ada dia. Dia kan temenku yang paling dekat sama aku dan kami selalu menggila bersama dan oh ya, kata favorit kami “do it!!”.
Drtdrdtrdtdrtdrt. Tiba-tiba hp disamping bukuku bergetar. Sebuah SMS masuk.
From : Daesung oppa.
Hai YongSha! Sedang apa?
Aku pun cepat-cepat ingin membalasnya. Dari sudut mataku aku melihat mereka semua---ChaeWon,SeongMi, Gong Yo dan HyoRIn---menatapku dengan tatapan yang aneh.
“Dari siapa?” tanya GongYo.
“Ada deh, mau tau aja.”
“Daesung oppa, kan?”SeongMi menebak dan tepat sasaran.
“Hehehehe.” Aku cuman bisa nyengir dan membalas SMS tadi.
To : Daesung oppa.
Lagi belajar aja sama teman-teman, oppa?
Yap!! Udah!! dengan sekali tekan tombol bertuliskan OK maka pesan itu akan terkirim, tapi belum sempat aku menekannya hp yang ada digenggamanku langsung enyah tak bersisa.
“Lagi belajar aja sama teman-teman, oppa? Untuk Daesung oppa” ChaeWon membacakan pesan yang akan kukirimkan itu dengan keras.
“Cihiyy, cihiy. Cuwiwit. Cuwiwiwit!!” mereka menyorakiku, sepertinya wajahku sudah bisa mengalanhkan kepiting rebus sekarang!! Aku pun merampas hpku yang dipegang oleh ChaeWon.
“Apaan sih!!” kataku kesal.
“Ah, sudahlah kalian ini!! Cepat lanjutkan pr kalian kemudian cepat tidur!!” kata HyoRin bijaksana. Tumben..
“Baby jebal geuui soneul japjima…Cuz you should be my Lady…oraen sigan gidaryeo on nal dorabwajwo..noraega ullimyeon ije neoneun..geuwa pyeongsaengeul hamkkehajyo” suara Taeyang oppa terdengar dengan membawakan lagu wedding dress. Setelah pertemuan kami dengan anggota Big Bang, SeongMi langsung bersemangat memperlihakan kami---Aku dan Hyunna--- hal-hal yang bersangkutan dengan Big Bang. Dan sekarang aku sering mendengarkan lagu-lagu mereka dan melihat video mereka. Pertama kali mendengar lagu mereka, aku merasakan sebuah suara yang sangat menenangkan jiwa. Dan itu adalah suara Daesung oppa!!
Seong Mi menjawab teleponnya dan berusaha menjauh dari kami.
-------------------------------------------SeongMi-------------------------------------------------
“Yeoboseyo” kataku setelah membuka flap ponselku.
“Haloo!! Jagiiku. Lagi apa?” terdengar suara Taeyang diseberang sana.
“Lagi belajar sama teman-teman.”
“Ganggu ya?”
“Ng,ng, nggak kok oppa.”
“Kau udah makan?”
“Udah kok. Oppa?”
“Sama. “
“Oppa, kenapa nelpon?”
“Kangen. Hehehe”
“Oppa. Ada –ada aja deh.”
“Kenapa? Emangnya kamu gak kangen ya sama aku?”
“Ya kangenlah.”
“hehheehe.. udah dulu ya, jagii. Aku ada urusan. Saranghaeyo!!”
“Saranghaeyo” dan percakan ditelpon pun berakhir. Baru beberapa jam ngga ketemu aja udah kangen. Beruntung sekali diriku ini, bisa menjadi pacarmu, oppa.
“Ckckckckck. Yang udah punya pacar. PBJ jangan lupa” Gong Yo mengodaku.
“Iya, nantilah, gampang, bisa diatur.”
“Eh, udahan yok.” Kata ChaeWon dan menandakan bahwa kegiatan kami telah berakhir.
-------------------------------------------POV end-------------------------------------------------
2 days later
TOENG!! Bel pertanda kegiatan belajar mengajar pun berbunyi.
Siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Termasuk juga lima yeoja yang aneh-aneh ini. Mereka berjalan menuju keparkiran tempat mobil mereka biasanya bertengger disitu.
“YongSha, kau saja yang nyetir. Aku lagi capek. Nih.” Ucap Gong Yo sambil menyerahkan kunci mobil. Dan yeoja-yeoja yang lainnya langsung lompat mauk kemobil.
YongSha dan GongYo ibarat supir bagi mereka, karena mereka selalu bergantian menyetir mobil setiap harinya. ChaeWon kerjanya masak, SeongMi dan HyoRin bersih-bersih rumah, dan Hyunna? Hyunna juga bisa menyetir mobil, tapi kalau Hyunna yang pegang kendali, bisa-bisa copot semua jantung mereka karena kegilaan Hyunna yang sering melajukan mobil lebih dari 80km/jam. Dan mereka semua sudah kapok dengan mempercayai Hyunna sebagai sopir mereka karena dapat mengganggu keselamatan hidup mereka.
Yong Sha melajukan mobil kearah rumah sakit dengan kecepatan standar tapi tiba-tiba___
“HUWAAAA!!!!!” teriak mereka berlima..
----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------
Chap lima selesai!!! ((: :D
Diposting oleh
Choi Hae Rin
di
19.59
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

15 Maret 2010
"U'r My love Chap 4"
-------------------------------------------U’r My Love-------------------------------------------------
-------------------------------------------TaeWo-------------------------------------------------
“Akhirnya selesai juga.” Aku keluar dari ruang kepsek setelah mengurus hal-hal yang menyangkut kepindahanku kesekolah ini. Hari ini adalah hari yang melelahkan, aku sangat letih dan menuju halaman belakang dan berbaring dibangku panjang yang ada disana, aku merenung memikirkan hari itu. Hari pertama aku masuk ke sekolah ini.
Aku masuk kekelas baruku dan memperkenalkan diriku didepan kelas. Semua mata pun tertuju padaku, tapi gadis itu tidak. Entah apa yang dipikirkannya. Selesai aku memperkenalkan diri, aku dipersilahkan memilih tempat duduk. Ada tiga bangku kosong saat itu, tapi langkahku tertuju pada bangku kosong disebelah gadis itu. Lalu semuanya gelap…..
“Astaga!! jam berapa ini? Apa aku tertidur?” Aku melihat jam tanganku, ternyata sudah jam empat. Rupanya aku tertidur disini.
Akupun meninggalkan sekolah ini. Tapi, di lapangan futsal aku melihat ada segerombolan pria dengan membawa benda-benda aneh dan seorang yeoja. Tiba-tiba firasatku jadi tidak enak. Aku mendekat ke tempat itu, dan menyaksikan sebuah pertempuran *halah, gaya banarr bahasanya*, dan yeoja itu… HYUNNA!!
Refleks saja, aku membantunya. Kami bertarung bersama. Tiba-tiba aku melihat seorang pria yang ingin menyerang Hyunna dengan sebuah benda sejenis tongkat, dari belakang, sedangkan Hyunna sendiri masih sibuk melawan pria yang ada dihadapannya. Aku pun mendorongnya agar dia tidak terkena serangan itu tapi na’as, kepalaku yang mendapat serangan itu. Kurasakan darah dari kepalaku mengalir..
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
Aku pergi mengunjungi mantan sekolahku siang ini. Entah mengapa aku berpikir ingin kesini. Aku mengamati sekolah ini, sama, tidak ada yang berubah. Kemudian aku duduk di bangku taman dan menikmati hembusan angin menerpa wajahku. Aku menutup kedua mataku, sedikit-sedikit aku mendengar suara keributan. Aku pun membuka mataku dan pergi menuju sumber suara dan aku mendapati ada sebuah pertarungan yang sedang berlangsung.
Seorang pria terkena serangan dikepalanya, dan seorang yeoja sedang melawan musuh dihadapannya. Yeoja itu.. itu adalah yeoja yang beberapa hari ini selalu kupikirkan sejak pertemuan pertama hari itu. Dia… HYUNNA!! Aku pun ikut membantunya.
“Hyunna, ada apa ini?” tanyaku sambil menghajar salah satu dari laki-laki yang kurasa bukan pada pihak Hyunna.
“O-O-oppa, kenapa bisa ada disini?”
“itu tidak penting, sebenarnya apa yang terjadi?” Kami masih menghajar orang-orang itu, laki-laki yang terkena pukulan dikepalanya itu tetap melawan orang-orang ini juga meskipun darah segar terus mengalir dikepalanya.
“nanti sajalah aku cerita. Oppa, jangan serang dia.” Katanya sambil menunjuk laki-laki yang kepalanya berdarah itu. Aku hanya mengangguk.
“Aish” Hyunna terkena sabetan pisau dilengannya. Aku pun menghajar orang yang menyerang Hyunna itu.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
Tae Wo dan TOP oppa ada disini, mereka membantuku. Tapi sayangnya, kepala TaeWo berdarah. Lenganku terkena sabetan pisau, dan TOP oppa menghajar orang yang menyerangku itu. Beberapa detik setelah TOP menghajar orang yang menyerangku itu, seorang laki-laki ingin memukul punggungnya dari belakang dengan menggunakan tongkat pemukul. Aku pun segera mencegahnya dan mendorong tubuh TOP oppa, tapi sayangnya aku yang terkena serangan itu. Aku tersungkur ketanah, dan samar-samar aku mendengar namaku dipanggil-panggil, lalu semua gelap.
-------------------------------------------Daelee-------------------------------------------------
Aku tidak percaya dengan apa yang kusaksikan ini, itu… bukankah itu Hyunna? Mengapa dia bisa ada disana? Dan sedang apa dia? Siapa mereka?
Tapi, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan aku harus segera pulang, jika tidak pasti umma akan marah besar padaku. Aku pun meninggalkan sekolah ini lewat jalan yang lain agar aku tidak dilihat mereka.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
“Hyunna, Hyunna, Hyunna!!!” panggilku tapi tidak ada reaksi. Orang-orang itu segera melarikan diri setelah melihat Hyunna tersungkur ditanah.
“Hyunna, bangun, bertahanlah.” Kata teman Hyunna.
“Hyunna, bertahanlah. Kumohon. Hyunna, Mianhae, Mianhae. Maafkan aku” Tanpa sadar aku merasakan air yang mengalir dipelupuk mataku. Aku pun menggendongnya dan membawanya kemobil untuk mengantarnya kerumah sakit.
“Mmmm.. Maaf Hyung, bolehkah aku ikut?” kata anak itu.
“I-i-iya. Ayo, cepat!” kataku. Lalu aku segera melajukan mobilku ke arah rumah sakit terdekat. Aku bertanya pada teman Hyunna itu, tentang apa yang terjadi dan dia menceritakannya. *tapi TaeWonya kada tahu kesah yg Hyunna menghantam si Ji hoon.* dan aku juga berkenalan dengannya.
@hospital
“bagaimana dok?” tanyaku kepada dokter yang menangani Hyunna.
“sepertinya tulang punggungnya ada yang retak.” Apa? Retak? Hyunna, Mianhae. Gara-gara aku kau jadi begini.
“apakah itu bisa disembuhkan dok?” tanyaku lagi
“tentu saja bisa, tulang itu akan membaik dengan sendirinya.”
“bolehkah kami masuk untuk melihat keadaannya, dok?” laki-laki yang ternyata bernama Tae Wo itu tiba-tiba muncul dengan kepala diperban.
“Oh, ya tentu saja. Tapi dimana keluarganya?”
“Biar kami hubungi nanti, dok.” Kami pun memasuki ruang dimana Hyunna dirawat. Disana aku melihat dia yang terbaring lemas, tanpa ekspresi. Hyunna, Mianhae. Gara-gara aku kau jadi begini.
“Kuharap kau akan baik-baik saja Hyunna”. Batinku. Tiba-tiba matanya bergerak dan terbangunlah dia.
“Eh, ini dirumah sakit ya? Aw..” tanyanya ketika sudah sadar dan berusaha untuk duduk.
“Ne. Hyunna, sebaiknya kau jangan banyak bergerak dulu”
“Loh oppa, TaeWo. Kok kalian ada disini? Oh ya, aku kok juga ada disini ya? Memangnya apa yang terjadi?”
“Tadi kamu pingsan. Trus aku bawa kamu kesini.”
“Hyunna, Mianhae.” Kataku. Aku sungguh merasa bersalah padanya.
“Maaf untuk apa oppa?” tanyanya
“Gara-gara ingin menyelamatkanku kau jadi seperti ini. Mianhae. Mianhae.”
“Sudahlah oppa, jangan menyalahkan dirimu. Tidak apa-apa kok. Teman-temanku mana?”
“mereka belum tau tentang hal ini.” Jawab TaeWo
“Oppa, tolong ambilkan hapeku ditas itu ya.” Katanya dengan menunjuk sebuah tas yang ada di atas meja di kamar itu.
“Gumawo” katanya saat aku menyerahkan hpnya.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
“Yeoboseo.. Eh, aku dirumah sakit nih. D-ddi..”
“kamar nomer berapa nih?” tanyaku .
“325 *wa~ angka keberuntungan tuh!! Tapi, bulan Maret tahun lalu *” jawab TaeWo.
“Oh, iya aku di kamar no. 325, cepet ya, kesini! Annyeong.” Kemudian aku menutup flap hapeku.
Setengah jam kemudian lima temanku datang kemari.
“Kamu kenapa?” Gong Yo langsung menanyaiku.
“MATI!!” jawabku.
“Eh, ada TaeWo dan oppa. Annyeong” kata Seong Mi.
“Annyeong!!” kata mereka bersamaan.
“Loh kok?” ChaeWon, HyoRIn, dan Gong Yo terbengong-bengong bersama *dasar parallel!!*
“Sudahlah, kalian ini. Dasar wong ndeso!!” Yong Sha menyadarkan mereka bertiga.
“Ta-ta-tapi kok bisa ada TOP disini?” HyoRin berbicara tanpa ekspresi.
“ Ya, bisalah.” Kata Seong Mi singkat.
“Sepertinya kalian sedang meributkan diriku ini ya? *wa~ TOP narsis*!! ”
“hehehe, iya. Oppa, perkenalkan namaku Chae Won” si Chae Won malah nyengir.
“Aku Gong Yo”
“Hyo Rin imnida”
Lalu aku merasa ngantuk dan masuk kealam mimpi.
-------------------------------------------YongSha-------------------------------------------------
“Sebenarnya kenapa Hyunna bisa sampai disini?” Tanyaku seusai acara perkenalan tadi, Hyunna sudah tidur sekarang.
“Tadi waktu pulang sekolah aku ngeliat Hyunna lagi dikerubungi sama segerombolan laki-laki, sepertinya mereka adalah anak kelas 12. Lalu mereka menyerang Hyunna dan aku pun membantunya.” Jelas TaeWo yang kurasa masih kurang jelas.
“Lalu, ada orang yang ingin memukul Seung Hyun hyung dan Hyunna menolongnya. Hyunna yang terkena serangan itu dan kami membawanya kesini.” Oh begono ceritanya. Akhirnya aku mengerti juga.
“HHH.. itu pasti laki-laki bejat itu!!” Chae Won mulai EMOSYI
“Sebenarnya ada masalah apa antara Hyunna dan mereka?” Tanya TOP. Kemudian HyoRin menceritakan semuanya.
“Kenapa Hyunna melakukan itu? Kenapa dia harus menghajar laki-laki bejat itu?” Tanya TOP setelah cerita HyoRin usai.
“Begitulah dia, mungkin dia ingin melindungi kami. Terkadang aku juga iri dengan sifatnya itu. Dia orang yang tenang, tapi dia bisa berbuat apa saja demi teman-temannya, dia… dia sangat baik, dia.. melakukan semuanya demi aku. Semua ini salahku.” Gong Yo terisak.
“Sudahlah Gong Yo, ini bukan kesalahanmu. Ini takdir.” Kata HyoRin menenangkannya.
“Ini salahku” tiba-tiba TOP mengeluarkan suaranya.
“Mianhae. Andai saja dia tidak menolongku tadi, pasti dia tidak akan terluka seperti itu.”
Lanjutnya. Kemudian kami hanya terdiam.
“Mmaaf, aku pulang dulu ya. Oh ya, kalau ada apa-apa tolong hubungi aku.” Kata TOP.
“Bagaimana menghubunginya?” tanyaku.
“Telepon saja, aku sudah menyimpan nomorku di hp Hyunna. Annyeong!!” katanya dan berlalu meninggalkan tempat ini. Tak lama kemudia TaeWo juga pulang. Tak berapa lama kemudian, Hyunna terbangun.
“Loh kok kalian ngga pulang?”
“Kita mau jagain kamu.”
“Ngga usah, aku ngga papa kok, kalian pulang aja. Besok kan sekolah.”
“Tapi kan..”
“Udah ngga papa. Oh ya, kalian udah kasih tau ortuku?”
“Belum.”
“Oh, baguslah. Lebih baik mereka tidak perlu tau. Eh, jangan bilang ya pada orang lain kalo aku ada dirumah sakit.”
“Kenapa?”
“Nanti, tambah runyam masalahnya. Sudahlah, kalian pulang saja. Besok kesini lagi ya, sekalian bawakan pakaianku.” Akhirnya kami menurut juga, kami pun pulang kerumah. Hyunna, kesian sekali dia..
--------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya.
“Kim Hyunna?” panggil seorang Seonsaeng didepan kelas sewaktu sedang mengabsen kami.
“Mana Kim Hyunna?” tanyanya sekali lagi.
“Hyunna sedang sakit, Pak. Mungkin beberapa hari ini dia tidak masuk sekolah.”
“Oh begitu, tolong sampaikan padanya kalau dua minggu lagi olimpiadenya.”
“Baik, pak”
Tidak ada keributan hari ini, berarti tidak ada seorang pun yang melihat kejadian yang menimpa Hyunna kemarin.
-------------------------------------------ChaeWon-------------------------------------------------
Pulang sekolah.
“Annyeong. Hyunna dimana ya?” kata seorang yeoja menghampiriku sewaktu sedang membereskan buku-buku yang masih berserakan di atas meja. Sepertinya dari kelas sebelah.
“Hyunna? Dia tidak masuk sekolah hari ini, mungkin juga untuk beberapa hari kedepan.”
“Kenapa?”
“Dia sakit”
“Oh. Terimakasih, annyeong!!” katanya sambil meninggalkan kelasku.
“Kenapa?” Tanya Gong Yo yang sudah berdiri disampingku tanpa kusadari.
“Nyari Hyunna.”
“Trus kamu bilang apa?” Tanya HyoRin, nih anak sejak kapan udah ada didepanku?
“dia sakit. Oh ya, tunggu sebentar.” Sesuatu didalam tasku bergetar. Oh ternyata, ada telepon masuk. Hyunna!!
“Yeoboseo? Buku? Oh iya,iya. Kami baru mau pulang, habis itu langsung datengin kamu kok. Iya, oke boss. Annyeong.” Aku mengembalikan benda itu ketasku.
“Ayo!!” aku mengajak mereka (Gong Yo, YongSha,SeongMi,dan HyoRin) untuk pulang.
“Kita pulang dulu ganti baju, terus langsung ke RS.” Kataku diperjalanan menuju lap. Parkir sekolah dan begitu sampai langsung masuk kedalam mobil.
“Hyunna ada pesan apa?” Tanya Yong Sha yang berada di bangku kemudi.
“Buku dan pakaian.”
“Gile, tuh anak. Masih aja niat belajar meski sakit.” Kata Gong Yo.
“ Dia kan ngga kaya kamu! O’ON” Song Mi langsung nyeletuk.
“Yaitu, dasar kamu O’ON” nah ini, si HyoRin ikut juga. Aku juga mau ikut.
“makanya jadi orang jangan O’ON” kataku.
“Eh, apaan sih kalian O’ON-O’ONan. Sama-sama O’ON aja kok.” Yong Sha yang dari tadi konsen dengan jalanan dihadapannya juga ikut-ikutan memojokkan GongYo sambil mata tetap tertuju kejalan.
“Terima kasih, Yong Sha kamu telah membelaku.” Kata Gong Yo dengan bahasa lebay.
“Ih, siapa juga yang bela kamu. Maksudku ku kita semua O’ON, tapi kamu yang paling O’ON”
“Hhhahahahahahaha” kami semua tertawa. Gong Yo memasang wajah pasrahnya.dan akhirnya sampai juga dirumah. Kami mengganti seragam kami, aku menyiapkan barang-barang Hyunna untuk dibawa, dan kami pun langsung melesat ke Rs.
-------------------------------------------Daelee-------------------------------------------------
“Dia sakit” kata salah satu teman Hyunna yang kutanyai. Sakit? Mungkinkah akibat dari kejadian kemarin? Seberapa parah? Siapa yang menyerang Hyunna kemarin? Semoga saja dia cepat sembuh.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
“Aku pergi dulu ya!! Annyeong!!” kataku. Satu meter lagi jarak antara aku dan pintu, GD malah teriak-teriak.
“Mau kemana?” bilang ngga ya? Ah sudahlah, bilang saja.
“Kerumah sakit”
“Ngapain?” nah ni lagi si SeungRi main nyosor aja.
“besuk orang.”
“Eh, memangnya siapa yang sakit, Hyung?” Daesung yang sedari tadi asik bercengkrama dengan komiknya itu langsung menoleh kearahku.
“Hyunna. Sudahlah aku mau kesana. Annyeong!!” kataku dan membuka pintu.
“Hyuuuungg!! Tungguuu~, aku ikut!!” kata Daesung
“Aku juga” kata GD,Taeyang,dan SeungRi bersamaan.
“Ah, sudahlah cepat, aku tunggu dimobil” kataku dan kali ini tidak ada lagi yang manggil-manggil aku. Aku pun membuka pintu rumah dan memasuki mobil. Tak lama kemudian semuanya sudah terduduk manis. Aku segera melajukan mobilku kerumah sakit.
--------------------------------------------------------------------------------------------
@Hospital
“Annyeong!!” kataku saat memasuki kamar Hyunna. Dia, dia sedang tertawa-tawa bersama TaeWo. Entah kenapa, aku merasakan perasaan lain.
“Annyeong oppa!!” jawabnya.
“Hai, Hyunna!!” sapa anak BB yang lain.
“Hai. Wah, rame-rame ya? Oh ya, oppa-oppa ini temanku namanya TaeWo.” Katanya sambil tersenyum. Indahnya senyum itu. Kemudian mereka saling berkenalan.
“Kamu sakit apa?” Tanya Taeyang.
“Ngga tau. Sakit apa ya? Kok kayaknya ngga ada yang sakit.” oh ya, dia kan belum tau dia sakit apa.
“Tulang punggungmu retak” kataku.
“Oh. Kok kayaknya ngga sakit apa-apa ya? Bisa sembuh?” tanyanya dengan tampang polos. Aku suka itu!! (Oh men, apa yang kupikirkan?)
“Bisa. Nanti bakal sembuh sendiri kok.”
“HYUNNA~~” terdengar suara dari balik pintu dan muncul beberapa yeoja dari balik pintu itu. Kemudian tiga orang dari mereka mematung untuk beberapa detik.
“SEUNGRI”
“JIYONG!!” teriak HyoRin, GongYo, dan ChaeWon bersamaan.
“APA?” yang dipanggil juga ngga kalah teriaknya.
“Permisi, maaf tolong jangan berisik.” Seorang suster memasuki kamar ini.
“Iya, sus. Maafkan teman-teman saya” kata Hyunna.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
“Annyeong!!” sapa seseorang saat memasuki kamarku. Aku sedang berbicara dengan TaeWo, dia memberitahuku bahwa dua minggu lagi olimpiade akan dilaksanakan. Untung saja sebelumnya aku sudah menelepon ChaeWon untuk membawakanku buku-buku yang bersangkutan. Oh ya, orang itu TOP oppa.
“Annyeong oppa!!” balasku
“Hai, Hyunna!!” beberapa macam suara menyapaku, dan itu… DIA!! Dia, kenapa dia mirip sekali dengan Woo Bin oppa? Kenapa? Pertanyaan itu terus menari-nari dikepalaku, tapi aku berusaha untuk menyembunyikan semuanya dengan cara bersikap biasa. Tak lama kemudian teman-temanku datang, dan alangkah terkejutnya mereka karena disini berkumpul anggota BB. Keributan-keributan pun berhasil mereka ciptakan dalam sekejap sehingga berhasil mengundang seorang suster masuk kekamarku ini hanya untuk menegur mereka. Ramai sekali disini, padahal aku sedang berada dirumah sakit. TaeWo? Dia hanya tersenyum melihat kelakuan mereka semua.
“ChaeWon, bukuku mana?” tanyaku saat teringat dengan olimpiade itu.
“Oh, ini!!” katanya sambil menyerahkan beberapa buah buku kepadaku dan ada sesuatu yang jatuh. Itu……!!! Kenapa aku bisa melupakan itu? Aish, bodohnya aku!! Apa yang harus kulakukan? Asyik-asyiknya aku memikirkan nasibku, semua mata malah tertuju pada benda itu dengan memasang wajah heran. Oh God!! Tolonglah hambamu ini.
“Hyunna, itu….?” Kata ChaeWon.
----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------
Chap empat selesai!!! ((: :D
-------------------------------------------TaeWo-------------------------------------------------
“Akhirnya selesai juga.” Aku keluar dari ruang kepsek setelah mengurus hal-hal yang menyangkut kepindahanku kesekolah ini. Hari ini adalah hari yang melelahkan, aku sangat letih dan menuju halaman belakang dan berbaring dibangku panjang yang ada disana, aku merenung memikirkan hari itu. Hari pertama aku masuk ke sekolah ini.
Aku masuk kekelas baruku dan memperkenalkan diriku didepan kelas. Semua mata pun tertuju padaku, tapi gadis itu tidak. Entah apa yang dipikirkannya. Selesai aku memperkenalkan diri, aku dipersilahkan memilih tempat duduk. Ada tiga bangku kosong saat itu, tapi langkahku tertuju pada bangku kosong disebelah gadis itu. Lalu semuanya gelap…..
“Astaga!! jam berapa ini? Apa aku tertidur?” Aku melihat jam tanganku, ternyata sudah jam empat. Rupanya aku tertidur disini.
Akupun meninggalkan sekolah ini. Tapi, di lapangan futsal aku melihat ada segerombolan pria dengan membawa benda-benda aneh dan seorang yeoja. Tiba-tiba firasatku jadi tidak enak. Aku mendekat ke tempat itu, dan menyaksikan sebuah pertempuran *halah, gaya banarr bahasanya*, dan yeoja itu… HYUNNA!!
Refleks saja, aku membantunya. Kami bertarung bersama. Tiba-tiba aku melihat seorang pria yang ingin menyerang Hyunna dengan sebuah benda sejenis tongkat, dari belakang, sedangkan Hyunna sendiri masih sibuk melawan pria yang ada dihadapannya. Aku pun mendorongnya agar dia tidak terkena serangan itu tapi na’as, kepalaku yang mendapat serangan itu. Kurasakan darah dari kepalaku mengalir..
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
Aku pergi mengunjungi mantan sekolahku siang ini. Entah mengapa aku berpikir ingin kesini. Aku mengamati sekolah ini, sama, tidak ada yang berubah. Kemudian aku duduk di bangku taman dan menikmati hembusan angin menerpa wajahku. Aku menutup kedua mataku, sedikit-sedikit aku mendengar suara keributan. Aku pun membuka mataku dan pergi menuju sumber suara dan aku mendapati ada sebuah pertarungan yang sedang berlangsung.
Seorang pria terkena serangan dikepalanya, dan seorang yeoja sedang melawan musuh dihadapannya. Yeoja itu.. itu adalah yeoja yang beberapa hari ini selalu kupikirkan sejak pertemuan pertama hari itu. Dia… HYUNNA!! Aku pun ikut membantunya.
“Hyunna, ada apa ini?” tanyaku sambil menghajar salah satu dari laki-laki yang kurasa bukan pada pihak Hyunna.
“O-O-oppa, kenapa bisa ada disini?”
“itu tidak penting, sebenarnya apa yang terjadi?” Kami masih menghajar orang-orang itu, laki-laki yang terkena pukulan dikepalanya itu tetap melawan orang-orang ini juga meskipun darah segar terus mengalir dikepalanya.
“nanti sajalah aku cerita. Oppa, jangan serang dia.” Katanya sambil menunjuk laki-laki yang kepalanya berdarah itu. Aku hanya mengangguk.
“Aish” Hyunna terkena sabetan pisau dilengannya. Aku pun menghajar orang yang menyerang Hyunna itu.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
Tae Wo dan TOP oppa ada disini, mereka membantuku. Tapi sayangnya, kepala TaeWo berdarah. Lenganku terkena sabetan pisau, dan TOP oppa menghajar orang yang menyerangku itu. Beberapa detik setelah TOP menghajar orang yang menyerangku itu, seorang laki-laki ingin memukul punggungnya dari belakang dengan menggunakan tongkat pemukul. Aku pun segera mencegahnya dan mendorong tubuh TOP oppa, tapi sayangnya aku yang terkena serangan itu. Aku tersungkur ketanah, dan samar-samar aku mendengar namaku dipanggil-panggil, lalu semua gelap.
-------------------------------------------Daelee-------------------------------------------------
Aku tidak percaya dengan apa yang kusaksikan ini, itu… bukankah itu Hyunna? Mengapa dia bisa ada disana? Dan sedang apa dia? Siapa mereka?
Tapi, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan aku harus segera pulang, jika tidak pasti umma akan marah besar padaku. Aku pun meninggalkan sekolah ini lewat jalan yang lain agar aku tidak dilihat mereka.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
“Hyunna, Hyunna, Hyunna!!!” panggilku tapi tidak ada reaksi. Orang-orang itu segera melarikan diri setelah melihat Hyunna tersungkur ditanah.
“Hyunna, bangun, bertahanlah.” Kata teman Hyunna.
“Hyunna, bertahanlah. Kumohon. Hyunna, Mianhae, Mianhae. Maafkan aku” Tanpa sadar aku merasakan air yang mengalir dipelupuk mataku. Aku pun menggendongnya dan membawanya kemobil untuk mengantarnya kerumah sakit.
“Mmmm.. Maaf Hyung, bolehkah aku ikut?” kata anak itu.
“I-i-iya. Ayo, cepat!” kataku. Lalu aku segera melajukan mobilku ke arah rumah sakit terdekat. Aku bertanya pada teman Hyunna itu, tentang apa yang terjadi dan dia menceritakannya. *tapi TaeWonya kada tahu kesah yg Hyunna menghantam si Ji hoon.* dan aku juga berkenalan dengannya.
@hospital
“bagaimana dok?” tanyaku kepada dokter yang menangani Hyunna.
“sepertinya tulang punggungnya ada yang retak.” Apa? Retak? Hyunna, Mianhae. Gara-gara aku kau jadi begini.
“apakah itu bisa disembuhkan dok?” tanyaku lagi
“tentu saja bisa, tulang itu akan membaik dengan sendirinya.”
“bolehkah kami masuk untuk melihat keadaannya, dok?” laki-laki yang ternyata bernama Tae Wo itu tiba-tiba muncul dengan kepala diperban.
“Oh, ya tentu saja. Tapi dimana keluarganya?”
“Biar kami hubungi nanti, dok.” Kami pun memasuki ruang dimana Hyunna dirawat. Disana aku melihat dia yang terbaring lemas, tanpa ekspresi. Hyunna, Mianhae. Gara-gara aku kau jadi begini.
“Kuharap kau akan baik-baik saja Hyunna”. Batinku. Tiba-tiba matanya bergerak dan terbangunlah dia.
“Eh, ini dirumah sakit ya? Aw..” tanyanya ketika sudah sadar dan berusaha untuk duduk.
“Ne. Hyunna, sebaiknya kau jangan banyak bergerak dulu”
“Loh oppa, TaeWo. Kok kalian ada disini? Oh ya, aku kok juga ada disini ya? Memangnya apa yang terjadi?”
“Tadi kamu pingsan. Trus aku bawa kamu kesini.”
“Hyunna, Mianhae.” Kataku. Aku sungguh merasa bersalah padanya.
“Maaf untuk apa oppa?” tanyanya
“Gara-gara ingin menyelamatkanku kau jadi seperti ini. Mianhae. Mianhae.”
“Sudahlah oppa, jangan menyalahkan dirimu. Tidak apa-apa kok. Teman-temanku mana?”
“mereka belum tau tentang hal ini.” Jawab TaeWo
“Oppa, tolong ambilkan hapeku ditas itu ya.” Katanya dengan menunjuk sebuah tas yang ada di atas meja di kamar itu.
“Gumawo” katanya saat aku menyerahkan hpnya.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
“Yeoboseo.. Eh, aku dirumah sakit nih. D-ddi..”
“kamar nomer berapa nih?” tanyaku .
“325 *wa~ angka keberuntungan tuh!! Tapi, bulan Maret tahun lalu *” jawab TaeWo.
“Oh, iya aku di kamar no. 325, cepet ya, kesini! Annyeong.” Kemudian aku menutup flap hapeku.
Setengah jam kemudian lima temanku datang kemari.
“Kamu kenapa?” Gong Yo langsung menanyaiku.
“MATI!!” jawabku.
“Eh, ada TaeWo dan oppa. Annyeong” kata Seong Mi.
“Annyeong!!” kata mereka bersamaan.
“Loh kok?” ChaeWon, HyoRIn, dan Gong Yo terbengong-bengong bersama *dasar parallel!!*
“Sudahlah, kalian ini. Dasar wong ndeso!!” Yong Sha menyadarkan mereka bertiga.
“Ta-ta-tapi kok bisa ada TOP disini?” HyoRin berbicara tanpa ekspresi.
“ Ya, bisalah.” Kata Seong Mi singkat.
“Sepertinya kalian sedang meributkan diriku ini ya? *wa~ TOP narsis*!! ”
“hehehe, iya. Oppa, perkenalkan namaku Chae Won” si Chae Won malah nyengir.
“Aku Gong Yo”
“Hyo Rin imnida”
Lalu aku merasa ngantuk dan masuk kealam mimpi.
-------------------------------------------YongSha-------------------------------------------------
“Sebenarnya kenapa Hyunna bisa sampai disini?” Tanyaku seusai acara perkenalan tadi, Hyunna sudah tidur sekarang.
“Tadi waktu pulang sekolah aku ngeliat Hyunna lagi dikerubungi sama segerombolan laki-laki, sepertinya mereka adalah anak kelas 12. Lalu mereka menyerang Hyunna dan aku pun membantunya.” Jelas TaeWo yang kurasa masih kurang jelas.
“Lalu, ada orang yang ingin memukul Seung Hyun hyung dan Hyunna menolongnya. Hyunna yang terkena serangan itu dan kami membawanya kesini.” Oh begono ceritanya. Akhirnya aku mengerti juga.
“HHH.. itu pasti laki-laki bejat itu!!” Chae Won mulai EMOSYI
“Sebenarnya ada masalah apa antara Hyunna dan mereka?” Tanya TOP. Kemudian HyoRin menceritakan semuanya.
“Kenapa Hyunna melakukan itu? Kenapa dia harus menghajar laki-laki bejat itu?” Tanya TOP setelah cerita HyoRin usai.
“Begitulah dia, mungkin dia ingin melindungi kami. Terkadang aku juga iri dengan sifatnya itu. Dia orang yang tenang, tapi dia bisa berbuat apa saja demi teman-temannya, dia… dia sangat baik, dia.. melakukan semuanya demi aku. Semua ini salahku.” Gong Yo terisak.
“Sudahlah Gong Yo, ini bukan kesalahanmu. Ini takdir.” Kata HyoRin menenangkannya.
“Ini salahku” tiba-tiba TOP mengeluarkan suaranya.
“Mianhae. Andai saja dia tidak menolongku tadi, pasti dia tidak akan terluka seperti itu.”
Lanjutnya. Kemudian kami hanya terdiam.
“Mmaaf, aku pulang dulu ya. Oh ya, kalau ada apa-apa tolong hubungi aku.” Kata TOP.
“Bagaimana menghubunginya?” tanyaku.
“Telepon saja, aku sudah menyimpan nomorku di hp Hyunna. Annyeong!!” katanya dan berlalu meninggalkan tempat ini. Tak lama kemudia TaeWo juga pulang. Tak berapa lama kemudian, Hyunna terbangun.
“Loh kok kalian ngga pulang?”
“Kita mau jagain kamu.”
“Ngga usah, aku ngga papa kok, kalian pulang aja. Besok kan sekolah.”
“Tapi kan..”
“Udah ngga papa. Oh ya, kalian udah kasih tau ortuku?”
“Belum.”
“Oh, baguslah. Lebih baik mereka tidak perlu tau. Eh, jangan bilang ya pada orang lain kalo aku ada dirumah sakit.”
“Kenapa?”
“Nanti, tambah runyam masalahnya. Sudahlah, kalian pulang saja. Besok kesini lagi ya, sekalian bawakan pakaianku.” Akhirnya kami menurut juga, kami pun pulang kerumah. Hyunna, kesian sekali dia..
--------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya.
“Kim Hyunna?” panggil seorang Seonsaeng didepan kelas sewaktu sedang mengabsen kami.
“Mana Kim Hyunna?” tanyanya sekali lagi.
“Hyunna sedang sakit, Pak. Mungkin beberapa hari ini dia tidak masuk sekolah.”
“Oh begitu, tolong sampaikan padanya kalau dua minggu lagi olimpiadenya.”
“Baik, pak”
Tidak ada keributan hari ini, berarti tidak ada seorang pun yang melihat kejadian yang menimpa Hyunna kemarin.
-------------------------------------------ChaeWon-------------------------------------------------
Pulang sekolah.
“Annyeong. Hyunna dimana ya?” kata seorang yeoja menghampiriku sewaktu sedang membereskan buku-buku yang masih berserakan di atas meja. Sepertinya dari kelas sebelah.
“Hyunna? Dia tidak masuk sekolah hari ini, mungkin juga untuk beberapa hari kedepan.”
“Kenapa?”
“Dia sakit”
“Oh. Terimakasih, annyeong!!” katanya sambil meninggalkan kelasku.
“Kenapa?” Tanya Gong Yo yang sudah berdiri disampingku tanpa kusadari.
“Nyari Hyunna.”
“Trus kamu bilang apa?” Tanya HyoRin, nih anak sejak kapan udah ada didepanku?
“dia sakit. Oh ya, tunggu sebentar.” Sesuatu didalam tasku bergetar. Oh ternyata, ada telepon masuk. Hyunna!!
“Yeoboseo? Buku? Oh iya,iya. Kami baru mau pulang, habis itu langsung datengin kamu kok. Iya, oke boss. Annyeong.” Aku mengembalikan benda itu ketasku.
“Ayo!!” aku mengajak mereka (Gong Yo, YongSha,SeongMi,dan HyoRin) untuk pulang.
“Kita pulang dulu ganti baju, terus langsung ke RS.” Kataku diperjalanan menuju lap. Parkir sekolah dan begitu sampai langsung masuk kedalam mobil.
“Hyunna ada pesan apa?” Tanya Yong Sha yang berada di bangku kemudi.
“Buku dan pakaian.”
“Gile, tuh anak. Masih aja niat belajar meski sakit.” Kata Gong Yo.
“ Dia kan ngga kaya kamu! O’ON” Song Mi langsung nyeletuk.
“Yaitu, dasar kamu O’ON” nah ini, si HyoRin ikut juga. Aku juga mau ikut.
“makanya jadi orang jangan O’ON” kataku.
“Eh, apaan sih kalian O’ON-O’ONan. Sama-sama O’ON aja kok.” Yong Sha yang dari tadi konsen dengan jalanan dihadapannya juga ikut-ikutan memojokkan GongYo sambil mata tetap tertuju kejalan.
“Terima kasih, Yong Sha kamu telah membelaku.” Kata Gong Yo dengan bahasa lebay.
“Ih, siapa juga yang bela kamu. Maksudku ku kita semua O’ON, tapi kamu yang paling O’ON”
“Hhhahahahahahaha” kami semua tertawa. Gong Yo memasang wajah pasrahnya.dan akhirnya sampai juga dirumah. Kami mengganti seragam kami, aku menyiapkan barang-barang Hyunna untuk dibawa, dan kami pun langsung melesat ke Rs.
-------------------------------------------Daelee-------------------------------------------------
“Dia sakit” kata salah satu teman Hyunna yang kutanyai. Sakit? Mungkinkah akibat dari kejadian kemarin? Seberapa parah? Siapa yang menyerang Hyunna kemarin? Semoga saja dia cepat sembuh.
-------------------------------------------TOP-------------------------------------------------
“Aku pergi dulu ya!! Annyeong!!” kataku. Satu meter lagi jarak antara aku dan pintu, GD malah teriak-teriak.
“Mau kemana?” bilang ngga ya? Ah sudahlah, bilang saja.
“Kerumah sakit”
“Ngapain?” nah ni lagi si SeungRi main nyosor aja.
“besuk orang.”
“Eh, memangnya siapa yang sakit, Hyung?” Daesung yang sedari tadi asik bercengkrama dengan komiknya itu langsung menoleh kearahku.
“Hyunna. Sudahlah aku mau kesana. Annyeong!!” kataku dan membuka pintu.
“Hyuuuungg!! Tungguuu~, aku ikut!!” kata Daesung
“Aku juga” kata GD,Taeyang,dan SeungRi bersamaan.
“Ah, sudahlah cepat, aku tunggu dimobil” kataku dan kali ini tidak ada lagi yang manggil-manggil aku. Aku pun membuka pintu rumah dan memasuki mobil. Tak lama kemudian semuanya sudah terduduk manis. Aku segera melajukan mobilku kerumah sakit.
--------------------------------------------------------------------------------------------
@Hospital
“Annyeong!!” kataku saat memasuki kamar Hyunna. Dia, dia sedang tertawa-tawa bersama TaeWo. Entah kenapa, aku merasakan perasaan lain.
“Annyeong oppa!!” jawabnya.
“Hai, Hyunna!!” sapa anak BB yang lain.
“Hai. Wah, rame-rame ya? Oh ya, oppa-oppa ini temanku namanya TaeWo.” Katanya sambil tersenyum. Indahnya senyum itu. Kemudian mereka saling berkenalan.
“Kamu sakit apa?” Tanya Taeyang.
“Ngga tau. Sakit apa ya? Kok kayaknya ngga ada yang sakit.” oh ya, dia kan belum tau dia sakit apa.
“Tulang punggungmu retak” kataku.
“Oh. Kok kayaknya ngga sakit apa-apa ya? Bisa sembuh?” tanyanya dengan tampang polos. Aku suka itu!! (Oh men, apa yang kupikirkan?)
“Bisa. Nanti bakal sembuh sendiri kok.”
“HYUNNA~~” terdengar suara dari balik pintu dan muncul beberapa yeoja dari balik pintu itu. Kemudian tiga orang dari mereka mematung untuk beberapa detik.
“SEUNGRI”
“JIYONG!!” teriak HyoRin, GongYo, dan ChaeWon bersamaan.
“APA?” yang dipanggil juga ngga kalah teriaknya.
“Permisi, maaf tolong jangan berisik.” Seorang suster memasuki kamar ini.
“Iya, sus. Maafkan teman-teman saya” kata Hyunna.
-------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
“Annyeong!!” sapa seseorang saat memasuki kamarku. Aku sedang berbicara dengan TaeWo, dia memberitahuku bahwa dua minggu lagi olimpiade akan dilaksanakan. Untung saja sebelumnya aku sudah menelepon ChaeWon untuk membawakanku buku-buku yang bersangkutan. Oh ya, orang itu TOP oppa.
“Annyeong oppa!!” balasku
“Hai, Hyunna!!” beberapa macam suara menyapaku, dan itu… DIA!! Dia, kenapa dia mirip sekali dengan Woo Bin oppa? Kenapa? Pertanyaan itu terus menari-nari dikepalaku, tapi aku berusaha untuk menyembunyikan semuanya dengan cara bersikap biasa. Tak lama kemudian teman-temanku datang, dan alangkah terkejutnya mereka karena disini berkumpul anggota BB. Keributan-keributan pun berhasil mereka ciptakan dalam sekejap sehingga berhasil mengundang seorang suster masuk kekamarku ini hanya untuk menegur mereka. Ramai sekali disini, padahal aku sedang berada dirumah sakit. TaeWo? Dia hanya tersenyum melihat kelakuan mereka semua.
“ChaeWon, bukuku mana?” tanyaku saat teringat dengan olimpiade itu.
“Oh, ini!!” katanya sambil menyerahkan beberapa buah buku kepadaku dan ada sesuatu yang jatuh. Itu……!!! Kenapa aku bisa melupakan itu? Aish, bodohnya aku!! Apa yang harus kulakukan? Asyik-asyiknya aku memikirkan nasibku, semua mata malah tertuju pada benda itu dengan memasang wajah heran. Oh God!! Tolonglah hambamu ini.
“Hyunna, itu….?” Kata ChaeWon.
----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------
Chap empat selesai!!! ((: :D
Diposting oleh
Choi Hae Rin
di
14.26
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

7 Maret 2010
U'r My love chap 3
------------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
Toeng!! (bel gaje)
Bel istirahat berbunyi. Baru saja aku ingin menghampiri teman-temanku, Anak baru itu memanggilku.
“Emmm.. Hyunna.”
“Maukah kau menemaniku berkeliling sekolah?”
“Wae?” tanyaku kebingungan.
“Maukah kau menemaniku berkeliling sekolah?” dia mengulang kata-katanya.
“Oh, mmm sebentar.” Kemudian aku mendatangi teman-temanku untuk memberitahu mereka alasan kalau aku tidak dapat ke kantin bersama-sama mereka, mereka pun mengijinkanku. Lalu aku menghampiri Tae Wo yang sudah berdiri di depan pintu kelas.
“Baiklah kau mau kemana?”
“terserah kau sajalah.”
Kemudian kami mengelilingi sekolah, sampai pada tempat yang terakhir di gedung olahraga. Ada bola basket tergeletak disana, lalu dia memainkannya.
“ayo main!!” ajaknya.
“Tidak, kau sajalah.” Bukannya aku takut melawannya tapi bagaimana mungkin aku bermain dengan kakiku yang seperti ini?
“Oh ya, mungkin saja kau tidak bisa main ya?” dia terus memainkan bola itu.
“Tentu saja aku bisa.” Dia membuatku emosi saja.
“buktikan, ini!!” dia melemparkan bola itu kearahku dan aku berhasil menangkapnya.
“bagaimana ini? Kakiku?” kataku dalam hati, tapi aku tidak mau dinilai sebagai wanita yang lemah. Akhirnya aku mulai mendribble benda itu. Bagaimana mungkin? Kakiku? Sudah tidak sakit lagi!! Aku pun mulai mendribblenya sambil berlari, ternyata memang sudah tidak sakit lagi.
Aku pun bersiap-siap untuk meng-shoot bola itu, dan masuk!!
“Lumayan” katanya.
“apa lumayan? Enak saja dia bilang aku lumayan?” batinku. Aku pun berniat untuk menantangnya. Enak sekali dia bilang aku lumayan
“bagaimana denganmu?” aku melemparkan bola itu padanya.
“tentu saja aku lebih hebat darimu.”*dimana mana authornya yang hebat* Sombong sekali anak baru ini. Tak berapa lama kemudian, pertandingan one-on-one pun terjadi. Aku mengerahkan seluruh kemampuanku karena sebelumnya dia telah membuatku EMOSYI, dan juga kemarin aku tidak ikut bermain saat di apartemen, mmmm apa yah namanya? B-B Big Bang * Oh Eh Oh. Nyanyi Gara Gara Go!!* !! Oh ya Big Bang.
Toeng!!
Bel masukan berbunyi, Aku dan Tae Wo kalang kabut untuk menuju kelas karena jarak dari sini (gedung olahraga) ke kelas lumayan jauh. Kami pun berlari sekuat tenaga menuju kelas. Sesampainya dikelas, seonsaeng sedang menjelaskan. Untung saja kami diperbolehkan mengikuti pelajaran.
“ssstt, dari mana?” Tanya Yong Sha
“main basket” kataku dengan nafas terengah-engah.
------------------------------------------------GongYo-------------------------------------------------
“Buka? Ngga? Buka? Ngga?” batinku. Aku memandangi sebuah surat yang diberikan oleh seorang Sunbae yang mencegatku sewaktu kekantin bersama teman-temanku. Akhirnya aku membuka surat itu
Datanglah kehalaman belakang sekolah saat pulangan. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu. PENTING
Song Ji Hoon
“Surat dari Ji Hoon Sunbae? Buat apa? Apa yang ingin dibicarakannya?” pikirku. Aku tidak menangkap lagi apa yang guru jelaskan didepan kelas. Pikiranku melayang-layang memikirkan surat itu.
Toeng!!
Bel pertanda pulangan pun berbunyi. Teman-temanku menghampiriku.
“Ayo pulang!!” ajak Yong Sha.
“Maaf, aku ada keperluan. Kalian pulang saja duluan.” Mereka pun pergi meninggalkanku. Kemudian aku menuju halaman belakang sekolah.
@backyard
Aku melihat ada sesosok lelaki sedang duduk dibangku panjang itu. Dia menyadari kedatanganku.
“Sudah datang rupanya, duduk disini.” Katanya sambil menepuk bangku itu dan aku pun duduk disana.
“Maaf Sunbae, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?” tanyaku mengawali pembicaraan. Aku merasakan tanganku digenggam.
“Gong Yo, kau tahu? Sejak pertama kali aku melihatmu, kujatuh hati pada mu. *nah lo!! Kaya potongan lagu tuh* Maukah engkau menjadi yeoja-chinguku?”
“Oh MJ, maafkan calon menantumu ini. Prince, I’m so sorry but I love u *I just can lie. Authornya Nyanyi lagu lies* tapi aku juga menyukainya Prince.” Batinku. Sumpah!! Aku cinta kalian semua!! *gila nih Gong Yo, masih ingat aja sama Prince, dasar sedeng!!*. lalu aku menjawab.
“I’m so sorry…” aku menggantung kalimatku. *halah poto kopi lagu lies aja tuh!!*
“kenapa?” tanyanya. Genggamannya semakin erat.
“but I love u”
“jadi apa kau mau?” aku hanya mengangguk, dan dia melepaskan genggaman tangannya lalu memelukku.
“I love u more more” katanya. *halah ngarut banar kam authornya ni!!*
“kau sudah makan?” tanyanya dan melepaskan pelukan.
“belum.”
“bagaimana kalau kita makan bersama, jagi?” ajaknya, belum sempat aku menjawab dia sudah menarik tanganku. Dia membawaku ke sebuah kafe. Dan kami makan disana.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Today is beautiful day” batinku.
“jagi, mengapa kau menerimaku sebagai kekasihmu?” tanyanya.
“emmm,, karena dari dulu aku juga menyukaimu.” (sebenarnya sih bukan cuma kamu. Aku mencintai Prince, menyukaimu, dan juga menyukai……). Selesai makan, dia mengantarku pulang.
“gumawo, oppa. Annyeong!!” kataku setelah turun dari mobilnya.
“cheonmaneyo jagiiku. Annyeong!!” lalu dia melajukan mobilnya hingga tak terlihat lagi *mati aja lo!!*
@home
“Hei, dari mana kau?”
“kenapa kau terlihat senang sekali?”
“Apa yang kau lakukan?”
“Kau pulang naik apa?”
Mereka (tentu saja tanpa Hyunna. Dia sedang asik membaca buku. Tapi sepertinya, pikirannya tidak terfokus pada buku itu.) menyemburku dengan berbagai macam pertanyaan. Kemudian aku menghempaskan pantatku disofa.
“Dari halaman belakang sekolah dan kafe, pulangnya naik mobil.”
“Terus kenapa kau terlihat senang dan apa yang kau lakukan disana?”
“kalian tahu Song Ji hoon Sunbae?” aku malah balik bertanya.
“Oh, itu sunbae yang kau taksir itu ya? Terus apa hubungannya?”
“Yap!! Benar!! Hubungannya adalah….”
“apa? Tak usah berbelit-belit!!”
“Hubungannya adalah…. Kami telah berpacaran!!” *bahasanya jadi ngawur nih!!*
“Siapa?” Hyunna akhirnya ikut berbicara.
“Aku dan Ji hoon Sunbae.”
“NANYA!!!” katanya. Sialan!! Ternyata aku dikerjai olehnya. Aku pun memasang wajah cemberut.
“Sudahlah, eh, mang siapa sih Ji hoon tu?” Tanya Yong Sha
“anak XII-6.”
“Apa???” Hyunna menganga.
“kenapa memangnya?”
“kau tau? Itu kan kelas anak-anak yang susah diatur, nakal, bodoh dan juga bermasalah.” Katanya.
“Biarlah, tapi dia baik kok.” Aku tak rela jagiiku dibilang yang tidak baik olehnya.
“Sudahlah Hyunna, biarkan saja dia. Lagian kita kan untung juga.”
“Oh iya ya, Gong Yo. Kau mengerti maksud kami kan?”
“Apa sih?” tanyaku dengan tampang blO’ON.
“Traktir. Bodoh!!” wajahku yang semula biasa (o’on maksudnya) kini berubah menjadi luar biasa.
“Baiklah, tapi yang murah-murah saja ya.” Akhirnya aku pasrah saja.Mana mungkin aku bisa mengalahkan mereka. Mereka berlima, dan aku?? Huffftt malangnya nasib.
“Pizza, oke?” usul Chae Won. Apa??? Yang benar saja? Pizza itu mahal!!
“Oke” jawab mereka serempak. Tekor dah diriku ini.
@dinner time.
Kami menunggu pesanan pizza kami sambil belajar di ruang tengah. Suara ketukan pintu pun terdengar.
“Wuaaaa~ Akhirnya datang juga. Gong Yo ambil sana gih!!” Chae Won memerintahku. Hufftt enak saja dia, dia kira aku pembantunya apa? Aku pun menuju pintu dengan membawa dompetku.
Aku membuka pintu dan pengantar pizza memberiku 3 kotak pizza ukuran super besar.
“Buset, gede banget. Apa mereka ingin membuatku bangkrut?” batinku. Aku pun membayarnya dan berterima kasih pada pengantar pizza itu. Lalu aku kembali ke ruang tengah.
“WOI!! Siapa yang mesan ini semua?”
“Aku” Seong Mi menjawab dengan tampang tanpa dosanya.
“Kenapa yang besar? Kan aku bilang yang murah2 saja.”
“Biar puas. Hahahahaha. Kan kamu yang bayar.” Ini lagi si HyoRin pake ketawa kaya nenek lampir lagi.
“Sudah deh, Nih ayo makan.” Mereka menghentikan kegiatan mereka dan berebutan memakan pizza.
“mmm..nyamnyamnyam.. Guong You, buagaimana denguan buowoo swuonbae?” Chae Won berbicara sangat tidak jelas.
“Heh bodoh!! Habiskan dulu makanan dimulutmu baru ngomong.” Hyunna memarahi Chae Won.
“Ya maaf, tau kamu pintar. Gong Yo bagaimana dengan Yi Jung Sunbae? Bukankah kau juga menyukainya?”
“Ya ngga papa, aku masih menyukainya. Kau kan tau siapa saja orang yang kusuka.”
“memangnya siapa?” Tanya Yong Sha.
“Prince, Ji Hoon Sunbae, dan Yi Jung Sunbae.”
“NANYA!!!”
“wuahahahahaahhaaha” semuanya tertawa, tentu saja aku tidak karena korbannya adalah aku. Aku ingin menambah pizzaku, tapi semuanya kosong!!.
“Eh, kok habis?”
“Ya tentu saja karena dimakan, bodoh!!”
“Siapa yang paling banyak ngambilnya?” tanyaku. Semua menunjuk kearah Hyunna yang sedang asik membaca buku sambil makan pizza.
“HYUNNA!!!!” teriakku, tapi tidak ada reaksi. Aku pun mendekatinya dan merebut potongan pizza yang hendak dimasukkan kedalam mulutnya itu.
“Heh!! Apa-apaan kau?” tanyanya dengan tampang sewot sambil melepas sesuatu dikupingnya. Huh pantas saja, dia ngga nyadar kalau aku teriak tadi.
“Heh, perut gajah!! Kau kan sudah banyak makan pizzanya, jadi berikan potongan terakhir ini padaku.”
“eh, enak saja perut gajah! Perutku denganmu, juga gedean perutmu tau!!” Dia ingin mengambil kembali pizza itu. Hyunna ni, banyak makan tapi kok nda gedegede tuh perut.
“Biarin.” Aku melahap pizza itu sampai habis. Untung saja dia tidak marah. Hohohoho, tau diri juga tuh anak. Selesai berebut pizza, kami melanjutkan kegiatan kami sebelumnya. Setelah itu kami tidur.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya.
@school-breaktime
-------------------------------------------------YongSha-----------------------------------------------
Seperti biasa, kami pergi ke kantin bersama untuk mengisi perut yang pusing *???* karena pelajaran di kelas. Kami semua sedang bercanda wulaida zuhRIAna alwi *apaan nama orang kok dibawa-bawa, diamuki orangnya kena*, tapi mengapa Gong Yo hanya diam saja? Biasanya kan dia yang paling ribut sampe diplototin orang sekantin.
“Aku harus kesana!!” Tiba-tiba dia memukul meja dan marah-marah gaje. Dia pergi menuju kesebuah meja yang ditempati oleh 2 orang (cewek-cowok) yang kurasa adalah kakak kelas.
“Sunbae!! Siapa wanita ini?” Dia membentak Sunbae yang laki-laki. Dengan sekejap semua mata yang ada disitu tertuju pada mereka.
“Heh!! Apa-apaan kau!! Mengapa kau membentak kekasihku? Jagi, Siapa dia?” Sunbae yang perempuan balas membentak.
“Ngga tau, jagii. Adik kelas so’ kenal.”
“Apa-apaan kau Sunbae?!!” Gong Yo meneriakinya dan berlari kearah kami.
“AYO!!” katanya sambil menarik tanganku, yang lainnya pun mengikuti kami. Gong Yo tengah terisak. Mungkin laki-laki yang tadi itu pacarnya yang dia ceritakan kemaren. Keterlaluan sekali orang itu!!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@class
Kami sudah sampai di kelas. Gong Yo menangis sejadi-jadinya.
“Sudahlah Gong Yo, tidak ada gunanya kau menangisinya.” Kataku.
“bersabarlah Gong Yo” Seong Mi memberikan tissue padanya.
“Dasar laki-laki biadab!! *buset!!* kita harus memberinya pelajaran!!” ucap Chae Won. Lagi EMOSYI tuh anak.
“HyoRin, Hyunna, ikut aku!!” perintahnya.
-----------------------------------------------ChaeWon----------------------------------------------
@XII-6 *Ji Hoon’s Class*
Aku sudah tidak sabar ingin memaki-makinya. Aku melihat dia sedang tertawa-tawa bersama teman-temannya. Kami pun mendekati mejanya.
“Hei!! Apa yang kau lakukan pada Gong Yo?” tanyaku dengan nada tinggi, tapi tidak ada jawaban.
“Woi, jawab!!” HyoRin juga ikut bicara
“Aku tidak melakukan apa-apa” jawabnya dengan wajah tidak bersalah.
“ Jadi, kenapa tadi kau bersama wanita lain?”
“Wanita lain? Yang benar saja? Dia itu kekasihku. Hahahahaahahaha” Dia tertawa bersama teman-temannya.
“Terus maksudmu apa, meminta Gong Yo menjadi pacarmu?”
“Taruhanlah!! Oh ya, sampaikan padanya aku minta putus.”
Aku sudah tidak tahan dengan kelakuannya ini. Beruntung sekali, diatas meja terdapat segelas jus jeruk, aku pun menumpahkan ke atas kepalanya.
“Oh, SHIT!!” dia bangkit dari kursinya. Dia bersiap-siap untuk melayangkan sebuah tamparan ke wajahku, aku hanya bisa menutup mata. Beberapa detik aku menutup mataku, tetapi tidak terjadi apa-apa. Aku pun membuka kedua mataku dan melihat Hyunna tengah menahan serangan tadi.
“Sekali kau mencoba melukai teman-temanku, kau akan tau akibatnya!!” teriaknya tepat didepan wajah laki-laki biadab itu. Dan BUKK!! Sebuah tinju mendarat di wajah orang bejat itu.
“Kau!!” orang aneh itu menggeram dan mencoba utntuk membalas serangan Hyunna, tapi gagal.
BUGG!! Hyunna menendang orang sinting itu. *namanya ganti-ganti borry*
“ Ayo!!” perintahnya sambil meninggalkan kelas ini, kami pun mengikutinya.
Sekilas sebelum keluar dari sini, orang O’ON itu hanya terpaku dan tidak dapat berbuat apa-apa. MAMPUS LO!!
------------------------------------------------GongYo-------------------------------------------------
@class
Aku menangis sejadi-jadinya, sungguh sial aku hari ini. Aku terus menangis meski Yong Sha dan Seong Mi menenangkanku. Aku sungguh sangat-sangat kecewa, sedih, terpukul, dan merasa aku adalah wanita terbodoh didunia ini!! Waktu istirahat kali ini terasa lebih lama. Chae Won dan yang lainnya pergi ke kelas COWOK PALING BEJAT SEDUNIA itu. Apa yang akan mereka lakukan?
“Chae Won dan yang lainnya mau ngapain?” tanyaku masih menangis.
“Katanya sih ngasih pelajaran buat.. hhh siapa tuh namanya? Oh iya, Ji Hoon Sunbae.” Seong Mi yang menjawab
“Maksudmu?” aku tidak mengerti apa yang dia katakannya *dasar O’ON*
“Di kasih pelajaran, bodoh!! Matematika, Fisika, Kimia, dan kawan-kawannya.”
Kali ini Yong Sha yang menjawab.
“Oh.”
“hahahahahaha” kami pun tertawa bersama. Aku senang mempunyai sahabat seperti mereka. yang walaupun sering mempermainkanku tetapi mereka tetap perhatian padaku, mereka selalu ada buatku. Tak lama kemudian Chae Won, Hyo Rin, dan Hyunna memasuki kelas.
“Bagaimana?” Tanya Seong Mi
“Mission complete!!” kata Hyo Rin dengan tampang cerah *emang matahari?*
“Dia bilang apa?” Yong Sha juga bertanya.
Wajah mereka pun berubah menjadi redup.
“Wanita yang tadi itu pacarnya, dia pacaran dengan Gong Yo karena dia taruhan dengan teman-temannya, dan dia ….. mmm maaf Gong Yo, dia minta putus.” Chae Won menjelaskan.
“Sudahlah tidak apa-apa, jangan bicarakan dia lagi anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa.” Aku tidak mau mengingat-ngingat heartbreaker-ku. Biarkanlah saja dia berkembang. Mau berkembang biak kek, berkembang jadi tambah O’ON kek, berkembang menjadi professor kek, berkembang jadi pasien rumah sakit jiwa kek, I don’t care!!
Toeng!!
Bel pertanda pelajaran dimulai kembali pun berbunyi, aku sudah tidak sedih lagi dan menghentikan tangisan sia-siaku itu.
Toeng!! *lagi* (bel pulang nih)
“Ayo!!” ajak Chae Won, HyoRin,Yong Sha, dan Seong Mi.
“Hyunna?”
“Tuh!!” aku pun melihat kearah yang ditunjukkan mereka. Hyunna bergegas keluar kelas sambil membawa buku-buku tebal yang belum sempat dimasukkan kedalam tas.
“Boy Sorry, ada urusan. Bye!!” katanya sebelum lenyap dibalik pintu.
“Urusan apa?”
“Biasalah urusan orang penting. Kamu kayak ngga tau dia aja.”
“Oh, oiyaiya. Ayo!!”
------------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
Bel pertanda pulangan telah berbunyi, Daelee sudah menampakkan dirinya didepan pintu kelas. Daelee ini adalah adik kelasku sekaligus teman seperjuangan di olimpiade nanti. Sebelum meninggalkan kelas, aku memberitahu teman-temanku terlebih dahulu kalau aku tidak bisa pulang bersama.
“Ayo!!” ajakku. Kami pun menuju ke salah satu kelas dan kami pun mempelajari apa pun yang berkaitan dengan olimpiade tersebut. Setelah selesai, kurang lebih dua jam kemudian, kami dipersilahkan pulang. Sebelum pulang, aku menyempatkan diri bermain basket digedung olahraga. Lima belas menit kemudian aku menyudahi kegiatanku itu dan ingin meninggalkan sekolah. Aku sekarang sedang berada di lapangan futsal outdoor, aku mengamati suasana sekolah yang sepi, mungkin hanya aku sendiri yang sekarang masih berada disekolah ini.Tapi dugaanku salah, aku melihat segerombolan orang membawa benda-benda berbahaya.
“Mau apa mereka?” batinku. Tiba-tiba dibalik segerombolan orang-orang itu, muncul laki-laki biadab mantan pacarnya Gong Yo.
“Hei, kau yang menghajarku pagi tadi kan?” Dia mengeluarkan senyum iblisnya. Sepertinya aku tau apa yang akan mereka lakukan. Aku pun bersiap-siap dan melemparkan tasku ketanah.
“SERAAAAANGG!!!”
----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------
Chap tiga selesai!!! ((: :D
Toeng!! (bel gaje)
Bel istirahat berbunyi. Baru saja aku ingin menghampiri teman-temanku, Anak baru itu memanggilku.
“Emmm.. Hyunna.”
“Maukah kau menemaniku berkeliling sekolah?”
“Wae?” tanyaku kebingungan.
“Maukah kau menemaniku berkeliling sekolah?” dia mengulang kata-katanya.
“Oh, mmm sebentar.” Kemudian aku mendatangi teman-temanku untuk memberitahu mereka alasan kalau aku tidak dapat ke kantin bersama-sama mereka, mereka pun mengijinkanku. Lalu aku menghampiri Tae Wo yang sudah berdiri di depan pintu kelas.
“Baiklah kau mau kemana?”
“terserah kau sajalah.”
Kemudian kami mengelilingi sekolah, sampai pada tempat yang terakhir di gedung olahraga. Ada bola basket tergeletak disana, lalu dia memainkannya.
“ayo main!!” ajaknya.
“Tidak, kau sajalah.” Bukannya aku takut melawannya tapi bagaimana mungkin aku bermain dengan kakiku yang seperti ini?
“Oh ya, mungkin saja kau tidak bisa main ya?” dia terus memainkan bola itu.
“Tentu saja aku bisa.” Dia membuatku emosi saja.
“buktikan, ini!!” dia melemparkan bola itu kearahku dan aku berhasil menangkapnya.
“bagaimana ini? Kakiku?” kataku dalam hati, tapi aku tidak mau dinilai sebagai wanita yang lemah. Akhirnya aku mulai mendribble benda itu. Bagaimana mungkin? Kakiku? Sudah tidak sakit lagi!! Aku pun mulai mendribblenya sambil berlari, ternyata memang sudah tidak sakit lagi.
Aku pun bersiap-siap untuk meng-shoot bola itu, dan masuk!!
“Lumayan” katanya.
“apa lumayan? Enak saja dia bilang aku lumayan?” batinku. Aku pun berniat untuk menantangnya. Enak sekali dia bilang aku lumayan
“bagaimana denganmu?” aku melemparkan bola itu padanya.
“tentu saja aku lebih hebat darimu.”*dimana mana authornya yang hebat* Sombong sekali anak baru ini. Tak berapa lama kemudian, pertandingan one-on-one pun terjadi. Aku mengerahkan seluruh kemampuanku karena sebelumnya dia telah membuatku EMOSYI, dan juga kemarin aku tidak ikut bermain saat di apartemen, mmmm apa yah namanya? B-B Big Bang * Oh Eh Oh. Nyanyi Gara Gara Go!!* !! Oh ya Big Bang.
Toeng!!
Bel masukan berbunyi, Aku dan Tae Wo kalang kabut untuk menuju kelas karena jarak dari sini (gedung olahraga) ke kelas lumayan jauh. Kami pun berlari sekuat tenaga menuju kelas. Sesampainya dikelas, seonsaeng sedang menjelaskan. Untung saja kami diperbolehkan mengikuti pelajaran.
“ssstt, dari mana?” Tanya Yong Sha
“main basket” kataku dengan nafas terengah-engah.
------------------------------------------------GongYo-------------------------------------------------
“Buka? Ngga? Buka? Ngga?” batinku. Aku memandangi sebuah surat yang diberikan oleh seorang Sunbae yang mencegatku sewaktu kekantin bersama teman-temanku. Akhirnya aku membuka surat itu
Datanglah kehalaman belakang sekolah saat pulangan. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu. PENTING
Song Ji Hoon
“Surat dari Ji Hoon Sunbae? Buat apa? Apa yang ingin dibicarakannya?” pikirku. Aku tidak menangkap lagi apa yang guru jelaskan didepan kelas. Pikiranku melayang-layang memikirkan surat itu.
Toeng!!
Bel pertanda pulangan pun berbunyi. Teman-temanku menghampiriku.
“Ayo pulang!!” ajak Yong Sha.
“Maaf, aku ada keperluan. Kalian pulang saja duluan.” Mereka pun pergi meninggalkanku. Kemudian aku menuju halaman belakang sekolah.
@backyard
Aku melihat ada sesosok lelaki sedang duduk dibangku panjang itu. Dia menyadari kedatanganku.
“Sudah datang rupanya, duduk disini.” Katanya sambil menepuk bangku itu dan aku pun duduk disana.
“Maaf Sunbae, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?” tanyaku mengawali pembicaraan. Aku merasakan tanganku digenggam.
“Gong Yo, kau tahu? Sejak pertama kali aku melihatmu, kujatuh hati pada mu. *nah lo!! Kaya potongan lagu tuh* Maukah engkau menjadi yeoja-chinguku?”
“Oh MJ, maafkan calon menantumu ini. Prince, I’m so sorry but I love u *I just can lie. Authornya Nyanyi lagu lies* tapi aku juga menyukainya Prince.” Batinku. Sumpah!! Aku cinta kalian semua!! *gila nih Gong Yo, masih ingat aja sama Prince, dasar sedeng!!*. lalu aku menjawab.
“I’m so sorry…” aku menggantung kalimatku. *halah poto kopi lagu lies aja tuh!!*
“kenapa?” tanyanya. Genggamannya semakin erat.
“but I love u”
“jadi apa kau mau?” aku hanya mengangguk, dan dia melepaskan genggaman tangannya lalu memelukku.
“I love u more more” katanya. *halah ngarut banar kam authornya ni!!*
“kau sudah makan?” tanyanya dan melepaskan pelukan.
“belum.”
“bagaimana kalau kita makan bersama, jagi?” ajaknya, belum sempat aku menjawab dia sudah menarik tanganku. Dia membawaku ke sebuah kafe. Dan kami makan disana.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Today is beautiful day” batinku.
“jagi, mengapa kau menerimaku sebagai kekasihmu?” tanyanya.
“emmm,, karena dari dulu aku juga menyukaimu.” (sebenarnya sih bukan cuma kamu. Aku mencintai Prince, menyukaimu, dan juga menyukai……). Selesai makan, dia mengantarku pulang.
“gumawo, oppa. Annyeong!!” kataku setelah turun dari mobilnya.
“cheonmaneyo jagiiku. Annyeong!!” lalu dia melajukan mobilnya hingga tak terlihat lagi *mati aja lo!!*
@home
“Hei, dari mana kau?”
“kenapa kau terlihat senang sekali?”
“Apa yang kau lakukan?”
“Kau pulang naik apa?”
Mereka (tentu saja tanpa Hyunna. Dia sedang asik membaca buku. Tapi sepertinya, pikirannya tidak terfokus pada buku itu.) menyemburku dengan berbagai macam pertanyaan. Kemudian aku menghempaskan pantatku disofa.
“Dari halaman belakang sekolah dan kafe, pulangnya naik mobil.”
“Terus kenapa kau terlihat senang dan apa yang kau lakukan disana?”
“kalian tahu Song Ji hoon Sunbae?” aku malah balik bertanya.
“Oh, itu sunbae yang kau taksir itu ya? Terus apa hubungannya?”
“Yap!! Benar!! Hubungannya adalah….”
“apa? Tak usah berbelit-belit!!”
“Hubungannya adalah…. Kami telah berpacaran!!” *bahasanya jadi ngawur nih!!*
“Siapa?” Hyunna akhirnya ikut berbicara.
“Aku dan Ji hoon Sunbae.”
“NANYA!!!” katanya. Sialan!! Ternyata aku dikerjai olehnya. Aku pun memasang wajah cemberut.
“Sudahlah, eh, mang siapa sih Ji hoon tu?” Tanya Yong Sha
“anak XII-6.”
“Apa???” Hyunna menganga.
“kenapa memangnya?”
“kau tau? Itu kan kelas anak-anak yang susah diatur, nakal, bodoh dan juga bermasalah.” Katanya.
“Biarlah, tapi dia baik kok.” Aku tak rela jagiiku dibilang yang tidak baik olehnya.
“Sudahlah Hyunna, biarkan saja dia. Lagian kita kan untung juga.”
“Oh iya ya, Gong Yo. Kau mengerti maksud kami kan?”
“Apa sih?” tanyaku dengan tampang blO’ON.
“Traktir. Bodoh!!” wajahku yang semula biasa (o’on maksudnya) kini berubah menjadi luar biasa.
“Baiklah, tapi yang murah-murah saja ya.” Akhirnya aku pasrah saja.Mana mungkin aku bisa mengalahkan mereka. Mereka berlima, dan aku?? Huffftt malangnya nasib.
“Pizza, oke?” usul Chae Won. Apa??? Yang benar saja? Pizza itu mahal!!
“Oke” jawab mereka serempak. Tekor dah diriku ini.
@dinner time.
Kami menunggu pesanan pizza kami sambil belajar di ruang tengah. Suara ketukan pintu pun terdengar.
“Wuaaaa~ Akhirnya datang juga. Gong Yo ambil sana gih!!” Chae Won memerintahku. Hufftt enak saja dia, dia kira aku pembantunya apa? Aku pun menuju pintu dengan membawa dompetku.
Aku membuka pintu dan pengantar pizza memberiku 3 kotak pizza ukuran super besar.
“Buset, gede banget. Apa mereka ingin membuatku bangkrut?” batinku. Aku pun membayarnya dan berterima kasih pada pengantar pizza itu. Lalu aku kembali ke ruang tengah.
“WOI!! Siapa yang mesan ini semua?”
“Aku” Seong Mi menjawab dengan tampang tanpa dosanya.
“Kenapa yang besar? Kan aku bilang yang murah2 saja.”
“Biar puas. Hahahahaha. Kan kamu yang bayar.” Ini lagi si HyoRin pake ketawa kaya nenek lampir lagi.
“Sudah deh, Nih ayo makan.” Mereka menghentikan kegiatan mereka dan berebutan memakan pizza.
“mmm..nyamnyamnyam.. Guong You, buagaimana denguan buowoo swuonbae?” Chae Won berbicara sangat tidak jelas.
“Heh bodoh!! Habiskan dulu makanan dimulutmu baru ngomong.” Hyunna memarahi Chae Won.
“Ya maaf, tau kamu pintar. Gong Yo bagaimana dengan Yi Jung Sunbae? Bukankah kau juga menyukainya?”
“Ya ngga papa, aku masih menyukainya. Kau kan tau siapa saja orang yang kusuka.”
“memangnya siapa?” Tanya Yong Sha.
“Prince, Ji Hoon Sunbae, dan Yi Jung Sunbae.”
“NANYA!!!”
“wuahahahahaahhaaha” semuanya tertawa, tentu saja aku tidak karena korbannya adalah aku. Aku ingin menambah pizzaku, tapi semuanya kosong!!.
“Eh, kok habis?”
“Ya tentu saja karena dimakan, bodoh!!”
“Siapa yang paling banyak ngambilnya?” tanyaku. Semua menunjuk kearah Hyunna yang sedang asik membaca buku sambil makan pizza.
“HYUNNA!!!!” teriakku, tapi tidak ada reaksi. Aku pun mendekatinya dan merebut potongan pizza yang hendak dimasukkan kedalam mulutnya itu.
“Heh!! Apa-apaan kau?” tanyanya dengan tampang sewot sambil melepas sesuatu dikupingnya. Huh pantas saja, dia ngga nyadar kalau aku teriak tadi.
“Heh, perut gajah!! Kau kan sudah banyak makan pizzanya, jadi berikan potongan terakhir ini padaku.”
“eh, enak saja perut gajah! Perutku denganmu, juga gedean perutmu tau!!” Dia ingin mengambil kembali pizza itu. Hyunna ni, banyak makan tapi kok nda gedegede tuh perut.
“Biarin.” Aku melahap pizza itu sampai habis. Untung saja dia tidak marah. Hohohoho, tau diri juga tuh anak. Selesai berebut pizza, kami melanjutkan kegiatan kami sebelumnya. Setelah itu kami tidur.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya.
@school-breaktime
-------------------------------------------------YongSha-----------------------------------------------
Seperti biasa, kami pergi ke kantin bersama untuk mengisi perut yang pusing *???* karena pelajaran di kelas. Kami semua sedang bercanda wulaida zuhRIAna alwi *apaan nama orang kok dibawa-bawa, diamuki orangnya kena*, tapi mengapa Gong Yo hanya diam saja? Biasanya kan dia yang paling ribut sampe diplototin orang sekantin.
“Aku harus kesana!!” Tiba-tiba dia memukul meja dan marah-marah gaje. Dia pergi menuju kesebuah meja yang ditempati oleh 2 orang (cewek-cowok) yang kurasa adalah kakak kelas.
“Sunbae!! Siapa wanita ini?” Dia membentak Sunbae yang laki-laki. Dengan sekejap semua mata yang ada disitu tertuju pada mereka.
“Heh!! Apa-apaan kau!! Mengapa kau membentak kekasihku? Jagi, Siapa dia?” Sunbae yang perempuan balas membentak.
“Ngga tau, jagii. Adik kelas so’ kenal.”
“Apa-apaan kau Sunbae?!!” Gong Yo meneriakinya dan berlari kearah kami.
“AYO!!” katanya sambil menarik tanganku, yang lainnya pun mengikuti kami. Gong Yo tengah terisak. Mungkin laki-laki yang tadi itu pacarnya yang dia ceritakan kemaren. Keterlaluan sekali orang itu!!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@class
Kami sudah sampai di kelas. Gong Yo menangis sejadi-jadinya.
“Sudahlah Gong Yo, tidak ada gunanya kau menangisinya.” Kataku.
“bersabarlah Gong Yo” Seong Mi memberikan tissue padanya.
“Dasar laki-laki biadab!! *buset!!* kita harus memberinya pelajaran!!” ucap Chae Won. Lagi EMOSYI tuh anak.
“HyoRin, Hyunna, ikut aku!!” perintahnya.
-----------------------------------------------ChaeWon----------------------------------------------
@XII-6 *Ji Hoon’s Class*
Aku sudah tidak sabar ingin memaki-makinya. Aku melihat dia sedang tertawa-tawa bersama teman-temannya. Kami pun mendekati mejanya.
“Hei!! Apa yang kau lakukan pada Gong Yo?” tanyaku dengan nada tinggi, tapi tidak ada jawaban.
“Woi, jawab!!” HyoRin juga ikut bicara
“Aku tidak melakukan apa-apa” jawabnya dengan wajah tidak bersalah.
“ Jadi, kenapa tadi kau bersama wanita lain?”
“Wanita lain? Yang benar saja? Dia itu kekasihku. Hahahahaahahaha” Dia tertawa bersama teman-temannya.
“Terus maksudmu apa, meminta Gong Yo menjadi pacarmu?”
“Taruhanlah!! Oh ya, sampaikan padanya aku minta putus.”
Aku sudah tidak tahan dengan kelakuannya ini. Beruntung sekali, diatas meja terdapat segelas jus jeruk, aku pun menumpahkan ke atas kepalanya.
“Oh, SHIT!!” dia bangkit dari kursinya. Dia bersiap-siap untuk melayangkan sebuah tamparan ke wajahku, aku hanya bisa menutup mata. Beberapa detik aku menutup mataku, tetapi tidak terjadi apa-apa. Aku pun membuka kedua mataku dan melihat Hyunna tengah menahan serangan tadi.
“Sekali kau mencoba melukai teman-temanku, kau akan tau akibatnya!!” teriaknya tepat didepan wajah laki-laki biadab itu. Dan BUKK!! Sebuah tinju mendarat di wajah orang bejat itu.
“Kau!!” orang aneh itu menggeram dan mencoba utntuk membalas serangan Hyunna, tapi gagal.
BUGG!! Hyunna menendang orang sinting itu. *namanya ganti-ganti borry*
“ Ayo!!” perintahnya sambil meninggalkan kelas ini, kami pun mengikutinya.
Sekilas sebelum keluar dari sini, orang O’ON itu hanya terpaku dan tidak dapat berbuat apa-apa. MAMPUS LO!!
------------------------------------------------GongYo-------------------------------------------------
@class
Aku menangis sejadi-jadinya, sungguh sial aku hari ini. Aku terus menangis meski Yong Sha dan Seong Mi menenangkanku. Aku sungguh sangat-sangat kecewa, sedih, terpukul, dan merasa aku adalah wanita terbodoh didunia ini!! Waktu istirahat kali ini terasa lebih lama. Chae Won dan yang lainnya pergi ke kelas COWOK PALING BEJAT SEDUNIA itu. Apa yang akan mereka lakukan?
“Chae Won dan yang lainnya mau ngapain?” tanyaku masih menangis.
“Katanya sih ngasih pelajaran buat.. hhh siapa tuh namanya? Oh iya, Ji Hoon Sunbae.” Seong Mi yang menjawab
“Maksudmu?” aku tidak mengerti apa yang dia katakannya *dasar O’ON*
“Di kasih pelajaran, bodoh!! Matematika, Fisika, Kimia, dan kawan-kawannya.”
Kali ini Yong Sha yang menjawab.
“Oh.”
“hahahahahaha” kami pun tertawa bersama. Aku senang mempunyai sahabat seperti mereka. yang walaupun sering mempermainkanku tetapi mereka tetap perhatian padaku, mereka selalu ada buatku. Tak lama kemudian Chae Won, Hyo Rin, dan Hyunna memasuki kelas.
“Bagaimana?” Tanya Seong Mi
“Mission complete!!” kata Hyo Rin dengan tampang cerah *emang matahari?*
“Dia bilang apa?” Yong Sha juga bertanya.
Wajah mereka pun berubah menjadi redup.
“Wanita yang tadi itu pacarnya, dia pacaran dengan Gong Yo karena dia taruhan dengan teman-temannya, dan dia ….. mmm maaf Gong Yo, dia minta putus.” Chae Won menjelaskan.
“Sudahlah tidak apa-apa, jangan bicarakan dia lagi anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa.” Aku tidak mau mengingat-ngingat heartbreaker-ku. Biarkanlah saja dia berkembang. Mau berkembang biak kek, berkembang jadi tambah O’ON kek, berkembang menjadi professor kek, berkembang jadi pasien rumah sakit jiwa kek, I don’t care!!
Toeng!!
Bel pertanda pelajaran dimulai kembali pun berbunyi, aku sudah tidak sedih lagi dan menghentikan tangisan sia-siaku itu.
Toeng!! *lagi* (bel pulang nih)
“Ayo!!” ajak Chae Won, HyoRin,Yong Sha, dan Seong Mi.
“Hyunna?”
“Tuh!!” aku pun melihat kearah yang ditunjukkan mereka. Hyunna bergegas keluar kelas sambil membawa buku-buku tebal yang belum sempat dimasukkan kedalam tas.
“Boy Sorry, ada urusan. Bye!!” katanya sebelum lenyap dibalik pintu.
“Urusan apa?”
“Biasalah urusan orang penting. Kamu kayak ngga tau dia aja.”
“Oh, oiyaiya. Ayo!!”
------------------------------------------------Hyunna-------------------------------------------------
Bel pertanda pulangan telah berbunyi, Daelee sudah menampakkan dirinya didepan pintu kelas. Daelee ini adalah adik kelasku sekaligus teman seperjuangan di olimpiade nanti. Sebelum meninggalkan kelas, aku memberitahu teman-temanku terlebih dahulu kalau aku tidak bisa pulang bersama.
“Ayo!!” ajakku. Kami pun menuju ke salah satu kelas dan kami pun mempelajari apa pun yang berkaitan dengan olimpiade tersebut. Setelah selesai, kurang lebih dua jam kemudian, kami dipersilahkan pulang. Sebelum pulang, aku menyempatkan diri bermain basket digedung olahraga. Lima belas menit kemudian aku menyudahi kegiatanku itu dan ingin meninggalkan sekolah. Aku sekarang sedang berada di lapangan futsal outdoor, aku mengamati suasana sekolah yang sepi, mungkin hanya aku sendiri yang sekarang masih berada disekolah ini.Tapi dugaanku salah, aku melihat segerombolan orang membawa benda-benda berbahaya.
“Mau apa mereka?” batinku. Tiba-tiba dibalik segerombolan orang-orang itu, muncul laki-laki biadab mantan pacarnya Gong Yo.
“Hei, kau yang menghajarku pagi tadi kan?” Dia mengeluarkan senyum iblisnya. Sepertinya aku tau apa yang akan mereka lakukan. Aku pun bersiap-siap dan melemparkan tasku ketanah.
“SERAAAAANGG!!!”
----------------------------------------------BBJT2--------------------------------------------
Chap tiga selesai!!! ((: :D
Diposting oleh
Choi Hae Rin
di
17.40
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Langganan:
Postingan (Atom)
Always Smilling